Hukum & Kriminal

Kasus Premanisme Dominan, Polisi Tetapkan 40 Tersangka

Diterbitkan

-

Kasus Premanisme Dominan Polisi Tetapkan 40 Tersangka

Memontum Sumenep – Kekerasan, perjudian, narkoba, dan kasus kriminal lainnya rupanya masih merajalela khususnya daerah Kabupaten Sumenep. Itu terungkap setelah Polres Sumenep mengungkap kasus hasil operasi pekat semeru dalam jumpa pers sekitar pukul 10.00 WIB di Mako Polres Sumenep pada, Senin (05/04).

Menurut Kapolres Sumenep, AKBP Darman mengatakan, hasil dari operasi pekat semeru tersebut, Polres Sumenep telah mengungkap sebanyak 50 kasus dari 65 tersangka. Namun kasus premanisme sangat dominan dengan tersangka sebanyak 40 orang. Peristiwa tersebut terhitung sejak awal bulan Januari 2021.

Baca juga:

“Yang pertama terkait dengan yang ditangani oleh Satreskrim Polres Sumenep. Ternyata hasilnya ada 50 kasus dengan jumlah tersangka 65 orang,” ujar Darman saat konferensi pers.

Dari 50 kasus tersebut, tidak terlepas dari seorang wanita yang berprofesi sebagai mucikari. Hal tersebut Lanjut Darman dilakukan oleh seorang wanita yakni, Busia binti Busura (50), warga Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep. Wanita tersebut tertangkap di salah satu hotel elit di Kabupaten Sumenep.

Advertisement

Menurut Darman, Busia menyediakan wanita untuk dinikmati oleh pria hidung belang, Sayadi. Dengan mematok harga Rp 200 ribu satu kali main pada wanita panggilan tersebut. Tersangka mendapat Rp 300 ribu dari hasil kesepakatan tersebut. “Uang yang Rp 200 ribu diberikan kepada Suada,” jelasnya.

Darman lantas merinci dari 50 kasus tersebut. Yakni tindak premanisme, 37 kasus dengan 40 tersangka. Tindak Prostitusi, 2 kasus dengan 5 tersangka. Perjudian, 2 kasus dengan 6 tersangka. Miras, 2 kasus dengan 5 tersangka. Narkoba, 6 kasus dengan 7 tersangka. Petasan, 1 kasus dengan 2 tersangka.

Untuk kasus penganiayaan masih belum terungkap, Darman berjanji akan secepatnya kasus tersebut diungkap. Pihaknya minta waktu dalam proses pencarian. “Untuk kasus penganiayaan yang terjadi di Desa Mantajun tersebut masih belum terungkap pelakunya. Dan sekarang masih dalam proses pencarian,” jelasnya. (dan/edo/ed2)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas