Bondowoso
Kemarau Panjang, Separo Kecamatan di Bondowoso Terdampak Kekeringan
Memontum Bondowoso – Lebih separo kecamatan dari total 23 kecamatan di Bondowoso, Jawa Timur (Jatim) terdampak kekeringan. Bahkan, kabupaten yang dikenal dengan julukan Kota Tape ini sudah menyatakan siaga dan tanggap darurat kekeringan air bersih, sebagai dampak musim kemarau mulai Juni hingga Agustus ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Kukuh Triyatmoko didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Ayib Rasyidi di kantirnya mengatakan, hasil pemetaan BPBD menyebutkan dari 23 kecamatan di Bondowoso ada 16 kecamatan masuk wilayah rawan kekeringan, akibat musim kemarau sejak Juni hingga Agustus tahun ini.
”Guna mengatasi hal, itu BPBD Bondowoso terus melakukan droping air bersih dengan mengerahkan truk tangki air bersih kepada warga di wilayah yang terdampak kekeringan,” kata Kukuh.
Mantan Kepala PU Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK), Bakesbangpol, dan Disnakertrans Bondowoso menambahkan, dari 16 kecamatan yang terdampak kekeringan air bersih tersebar di 46 desa. Masyarakat di 46 desa di 16 kecamatan, ini dalam kondisi darurat air bersih. ”Ada ada sekitar 77.818 orang atau 27.316 kepala keluarga (KK) di 46 desa di 16 kecamatan di Bondowoso yang kini membutuhan air bersih,” tambahnya.
Kukuh mengaku, BPBD Bondowoso tidak bisa memastikan sampai kapan masyarakat Bondowoso di 46 desa di 16 kecamatan terdampak kekeringan.. Karena, hingga pekan terakhir Agustus, ini masih musim kemarau. ”Tadi, sejak Gubernur Jatim Khofifah datang ke Bondowoso menyalurkan air bersih pada Juli kemarin, BPBD Bondowoso terus droping air bersih pada desa terdampak kekeringan. Apalagi, Bupati Bondowoso sudah menerbitkan surat edaran status siaga kekeringan sejak Juli dan berlaku hingga November mandatang,” terangnya.
Untuk itu, Kukuh meminta desa-desa yang krisis air bersih segera berkirim surat ke BPBD Bondowoso untuk mendapatkan droping air bersih. Karena, BPBD menyiagakan armada truk tangki air bersih dengan kapasitas 5 ribu liter air per hari untuk didroping ke desa yang sangat membutuhkan air bersih. (ido/yan)