Pemerintahan
Kembali, Kota Malang di ‘Kepung’ Banjir
Memontum Kota Malang – Hujan deras kembali mengguyur Kota Malang Selasa (12/1) sore. Intensitas curah hujan yang tinggi dan lama, membuat beberapa titik di Kota Malang, kembali terendam banjir. Dalam pantauan wartawan memontum.com, setidaknya ada beberapa lokasi yang terdampak cukup parah. Seperti di jalan I.R. Rais, Jalan Raya Candi, Jalan Terusan Dieng dan Tanjungrejo Gang 9 RT 3 RW 3.
Di Tanjungrejo Gang 9 RT 3 RW 3. Kondisi banjir mulai nampak, ketika hujan deras mengguyur sejak sekitar pukul 16.00 sore.
Berdasarkan pengakuan seorang penduduk, Florentinus, kondisi banjir kembali membuat prihatin. “Ini tingginya sudah seperut orang dewasa. Kondisi banjir memprihatinkan, karena merugikan masyarakat atau warga sekitar,” paparnya.
Menurutnya, masalah lingkungan daerah tersebut adalah saluran pembuangan air yang kurang memandai atau buntu, akibat tersumbat oleh kotoran dan endapan pasir. “Sehingga, perlu reboisasi penghijauan kembali, serta membuat Recharge well atau sumur imbuhan/resapan. Prinsip biopori atau sumur resapan ini untuk mengisi air tanah kembali sehingga cadangan air tanah terjaga, agar tak serta merta terbuang ke sungai lalu ke laut, juga mengurangi risiko banjir,” ujarnya.
Kawasan Jalan I.R. Rais, Bareng, yang sudah menjadi langganan banjir, kembali terulang. Seorang warga kawasan Bareng, Mahfud, mengatakan bahwa di tempat tinggalnya yang paling terdampak ada 2 wilayah. “Kalau hujan deras, selalu banjir, sudah pasti itu, tahunan. Di Bareng yang parah wilayah RT 14 RW 08 dan RT 02 RW 07, disitu banyak warga terdampak,” ujarnya.
Bahkan penduduk lain di daerah Jalan I.R. Rais gang 2, Maryam, yang sudah sejak tahun 1980 an bertempat tinggal di situ, pun turut mengeluhkan hal serupa. “Tiap hujan ya seperti ini, tapi akhir-akhir ini lebih sering. Biasanya setahun cuma 3 kali paling banyak, tapi sekarang 2 bulan saja sudah 4 kali banjir,” keluhnya.
Disisi lain di Jalan Terusan Dieng yang terletak di tengah kota pun juga tidak ketinggalan terimbas banjir. Seorang warga yang kebetulan lewat di jalan tersebut, Sugeng, mengaku sempat terjebak banjir. “Saya lewat di jalan Terusan Dieng sekitar pukul 17.00. Banjir sudah sepaha orang dewasa,” ceritanya. Bahkan berdasarkan penuturannya, ada mobil yang sempat terhenti. “Sepertinya mogok karena banyak yang mengerumuni. Motor nggak banyak yang berani melintas, semua pada putar balik,” tuturnya.
Di Jalan Raya Candi bahkan warga menutup akses jalan karena banjir sudah mencapai lutut orang dewasa. “Mulai banjir setelah 20 menit hujan deras. Kendaraan kami himbau untuk putar balik,” terang warga, Heru. Himbauan itu dikarenakan banyak pemukiman warga yang ditutup oleh papan untuk menghalau banjir. “Makanya distop warga supaya mobil melintas tidak menimbulkan gelombang,” imbuhnya. (cw1/sit)