Surabaya
Kemenaker Dirikan 1000 Balai Latihan Kerja Ponpes
“Sekarang abad keberlimpahan, mau apa saja bisa. Sekarang tinggal print, produk sudah jadi. Sekarang mobil tanpa sopir. Ini sudah dimulai. Pertanyaannya seberapa cepat Indonesia masuk era itu?,” tanyanya.
Kesiapan skill menjadi kunci mereka yang bakal masuk dunia kerja. Kreativitas dan inovasi bisa menjadi kunci. Ini untuk menjawab ekonomi yang sekarang berbasis ilmu pengetahuan, menggeser ekonomi berbasis industri.
Guru atau dosen menjadi bagian penting menyiapkan tenaga kerja yang siap kerja. Jangan sampai Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan tidak relevan dengan perkembangan mendatang. Lembaga pendidikan dituntut jeli membaca arah perkembangan zaman.
Peningkatan kualitas SDM menjadi tuntutan. Data Kemenaker yang disampaikan menaker menyebut dari 133 juta angkatan kerja, 58 persen tak lulus SD. “Ini larinya padat karya seperti industri garmen dan pabrik rokok. Pilihan berikutnya, masuk sektor informal, yakni wirausaha di desa. Pilihan ketiga menjadi TKI dengan pekerjaan yang susah, kotor dan berbahaya,” rincinya.
Rektor UNUSA, Prof. Achmad Jazidie menyebut lembaga pendidikannya terus mengembangkan pola pembelajaran sesuai perkembangan informasi teknologi (TI). “UNUSA terapkan metode belajar mengajar e-sorogan. Metode berbasis elektronik, yang menjadi fasilitasi mahasiswa dan dosen secara cepat dan efisien,” kata Jazidie.
Mulai tahun akademik 2018-2019, seluruh mahasiswa baru akan mendapatkan tablet sebagai media pembelajaran.
Wakil Rektor I UNUSA, Prof. Kacung Marijan menambahkan 1.274 mahasiswa baru tahun akademik 2018-2019 tersebar di 6 Fakultas. Di antaranya Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) 425 mahasiswa, Fakultas Kesehatan (F.Kes) 364 mahasiswa, Fakultas Kedokteran (FK) 105 mahasiswa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 194 mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 135 mahasiswa, dan Fakultas Teknik (FT) 51 mahasiswa. (ano/yan)