Banyuwangi
Kepala Kelurahan Penataban Disiksa, Dibuang ke Sungai
Memontum Banyuwangi – Aktivis LSM Banyuwangi diduga melakukan percobaan pembunuhan dengan korban Kepala Kelurahan (Kakel) Penataban, Kecamatan Giri, Sri Wilujeng, Selasa (31/7/2018) dini hari. Bahkan korban sempat dianiaya di dalam mobil dengan diikat lantas dibuang ke sungai.
Dijelaskan Kapolsek Bangorejo, awal terungkapnya percobaan pembunuhan ini terjadi, terlebih dahulu, korban ditelpon oleh seorang laki-laki, yang sudah dikenalnya bernama Agus Siswanto warga Sumber Beras, Kecamatan Muncar. Usai menelpon, Agus menjemput Kakel Penataban memakai mobil Hyundai warna putih menuju Pondok Pesantren (Ponpes) Blok Agung, dengan alasan menemui Ketua PCNU Banyuwangi.
“Antara pukul 11.00-12.00 Wib korban di telp oleh Agus, lantas Bu Lurah dijemput dikantornya, dan diajak ke Blokagung, Tegalsari, menemui ketua PCNU Banyuwangi, Gus Ali Makki Zaini”jelas Kapolsek Bangorejo, AKP. Wati, Rabu (1/8/2018) pagi melalui sambungan telpon.
Namun lanjut Dia, pelaku bukannya menuju ke Ponpes Blokagung, tapi membawa Kakek Penanganan ini ke Gumiter Kalibaru, dari Kalibaru ini, puter balik kembali menuju kecamatan Genteng.
“Sesampainya di Genteng, keduanya membeli bakso,”paparnya.
Lebih lanjut, AKP. Watiyo menjelaskan setelah dari Genteng, Agus Siswanto bersama Kakel Penataban mengajak ke Ponpes Blokagung, namun pelaku mengarahkan kendaraannya menuju kecamatan Tegaldlimo.
“Waktu sudah mulai gelap, dalam mobil itu, pelaku mulai membahas terkait Mark up alat-alat kesehatan tahun 2004-2009. Bahkan pelaku mengancam korban, dan menganiaya korban,”katanya.
Dari keterangan korban, kata AKP Watiyo saat didalam mobil tersebut, korban diminta menaruh tas yang berisi uang sebesar Rp.60 juta yang rencananya uang itu akan diserahkan ke Gus Ali Makki Zaini atau Gus Makki. Oleh pelaku tas yang berisi uang tersebut disuruh menaruh di kursi belakang, dan mengancam korban mempergunakan pistol sejenis dan dianiaya pakai palu.
“Usai menganiaya, pelaku lantas mengambil seutas tali dalam dasboard mobilnya, dan mengikat korban. Dan pelaku tidak berani teriak saat dianiaya itu, malah korban pura-pura mati. Kemudian dibuang di sungai yang gelap gulita,” tandasnya.
Dalam kondisi terikat tersebut, selama satu jam korban berusaha mengapung dan meminta tolong. Yang akhirnya ditolong warga Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo.
“Oleh warga, korban langsung di larikan ke Puskesmas,”jelas Kapolsek Bangorejo.
AKP Watiyo menambahkan, usai melakukan pemeriksaan,, pihaknya langsung melaporkan kasus ini ke Polres Banyuwangi. Tidak lama berselang pelaku Agus Siswanto berhasil diamankan.
“Pelaku Agus Siswanto sudah berhasil diamankan,”imbuhnya.
Dan perkenalan antara Kakel Penataban Sri Wilujeng dengan Agus Siswanto ini, awalnya dikenalkan oleh Dion yang mempunyai nama asli Sujiono seorang aktivis LSM.
“Setelah mendapat perawatan, korban langsung dijemput oleh keluarga serta Kapolsek Giri, karena locus delicti-nya di kecamatan Giri. (ras/yan)