Kabupaten Malang
Kerupuk Singkong, Produk Unggulan Dusun Giling Kasembon
Memontum Malang – Melimpahnya hasil pertanian singkong di Dusun Giling, Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang mendatangkan manfaat lebih bagi masyarakat setempat. Dengan singkong, masyarakat setempat mencoba mengkreasikannya untuk menjadikan olahan yang mempunyai nilai jual lebih.
Dalam mengolah singkong, mayoritas warga setempat menjadikan singkong sebagai bahan dasar membuat kerupuk. Sebelum diolah menjadi kerupuk singkong hasil panen warga biasanya hanya dijual ke pasar sekitar Kasembon. Menurut Kepala Desa Bayem, Khoirul Anam, hal tersebut baru dikoordinir sekitar tahun 2013. “Itu sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Hanya mulai terekspos keluar dan mulai di koordinir sekitar tahun 2013,” ujarnya kepada awak media.
Dengan kreasi yang dilakukan warga pada hasil pertanian sigkong tersebut, kini, setelah diolah menjadi kerupuk, dapat memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Dan dengan itu, tingkat perekonomian warga setempat juga semakin meningkat.
Hingga saat ini, sedikitnya ada 100 orang warga Giling yang menggantungkan hidup sebagai pembuat kerupuk singkong. Krupuk singkong itu juga menjadi salah satu produk unggulan Desa Bayem saat ini. “Produksi per hari antara 3 sampai 4 kwintal kerupuk kering,” kata Anam.
Untuk pemasaran, saat ini masih dilakukan melalui tengkulak. Diman tengkulak akan mengambil kerupuk singkong dari Dusun Giling untuk kemudian dapat mereka pasarkan hingga ke luar daerah. Anam berharap, untuk kedepannya, strategi pemasaran bisa lebih diperkuat lagi.
“Pemasaran yang di rancang lewat BUMDesa pada saat ini masih dalam proses. Saat ini masih fokus peningkatan kualitas dan memperbaiki kemasan kerupuknya. Disiapkan untuk oleh-oleh khas Desa Wisata, kan sudah ada rafting dan tubing,” ucap Anam.
Untuk diketahui, proses pembuatan kerupuk singkong ini sendiri terbilang cukup mudah, meskipun harus membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Pada awalnya, singkong yang telah dipanen, harus dikupas dan dibersihkan.
Setelah itu, singkong yang sudah bersih, kemudian digiling kasar untuk kemudian bisa dijemur. Warga setempat biasa menyebutnya gaplek. Setelah kering, proses selanjutnya, gaplek tersebut harus digiling hingga menjadi tepung. Yang selanjutnya, tepung yang berasal dari gilingan gaplek tadi dicampur dengan air dan bumbu, selanjitnya diaduk hingga menjadi adonan kerupuk.
Setelah itu, adonan kemudian dicetak menggunakan dasar nampan agar, ukurannya bisa menjadi lebih besar. Kemudian setelah itu, adonan yang telah dicetak dikukus sebelum dijemur kembali hingga kering, yang kemudian siap untuk digoreng. (kik/yan)