Hukum & Kriminal
Kerusuhan Aksi Massa di Kota Malang, Polisi Buru Kelompok Provokator
Memontum Kota Malang – Ribuan pengunjuk rasa Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Kota Malang telah membubarkan diri, Kamis (8/10/2020) pukul 17.15. Mereka berangsur-angsur meninggalkan lokasi.
Namun akibat unjuk rasa ini meninggalkan beberapa kerusakan diantaranya Bus Polres Batu yang dilempari batu oleh pengunjuk rasa. Beberapa mobil dinas Pemkot Malang yang alami kerusakan pada bagian kaca, pembakaran mobil dinas jenis CRV Satpol PP Patwal Wakil Wali Kota Malang, pembakaran beberapa motor dinas Petugas Polresta Malang Kota di Jl Kahuripan. Dari pandangan kasat mata ada 4 motor yang dibakar, serta beberapa kerusakan lainnya.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Dr Leonardus Harapantua Simarmata Permata S Sos SIK MH mengatakan bahwa unjuk rasa telah selesai pukul 17.15. “Ada beberapa yang terluka dari massa maupun dari aparat. Ada beberapa kendaraan yang dirusak dan dibakar. Kita bisa negosiasi dengan baik hingga sore ini situasinya aman,” ujar Kombes Pol Leonardus.
Pihaknya menyebut ada beberapa kendaraan yang dirusak dan dibakar oleh pengunjuk rasa. “Kendaraan dinas yang dirusak oleh massa antara lain mobil milik Satpol PP Kota Malang dibakar, satu bus dari Polres Batu, dan dua truk milik Polres Blitar. Selain itu dua sepeda motor dinas milik Polresta Malang Kota, dibakar oleh massa pengunjuk rasa,” ujar Kombes Pol Leonardus.
Disebutkan ada 80 pengunjuk rasa diamankan petugas. “Sekitar 80 orang kita amankan. Kita lakukan pemeriksaan, kita cek perannya. Kalau tidak terkait pengerusakan dan pembakaran, akan kami kembalikan. Saat ini proses pendataan,” ujar Kombes Pol Leonardus.
Unjuk rasa kali ini sangat disayangkan hingga terjadinya kerusuhan. “Mari bersama-sama jaga keamanan Kota Malang. Selama ini Kota Malang aman, tidak pernah ada seperti ini. Saat massa anarkis bermain, teman-teman mahasiswa dan buruh mundur ke belakang. Siapa yang ‘bermain’ tadi, masih kami dalami, dari kelompok mana mereka. Mereka bukan mahasiawa bukan buruh. Mereka anak-anak berpakaian hitam, masih kita dalami,” ujar Kombes Pol Leonardus.
Informasi yang diperoleh bahwa yang berunjuk rasa bukan hanya dari Kota Malang melainkan juga dari beberapa daerah. Bahkan banyak dari mereka yang wajahnya terlihat seperti pelajar setingkat SMA. Mereka tidak hanya dari Malang Raya, melainkan juga dari Pasuruan dan beberapa daerah lainnya.
Dari pandangan mata, jumlah yang diamankan di Mapolresta Malang Kota sekitar 111 orang. Mereka dilakukan pendataan. Beberapa diantaranya bahkan sengaja datang dari Pasuruan. Hingga Kamis sore, mereka masih dalam pemeriksaan petugas. (gie)