SEKITAR KITA
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Situbondo Kampanye Stunting dan beri Bantuan Makanan Tambahan Balita
Memontum Situbondo – Dalam rangka mendukung upaya pemerintah mengentaskan stunting, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Situbondo, Jumaati Karna Suswandi, menggelar kampanye stunting di Kecamatan Kendit, Selasa (24/08) tadi.
Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo, Jumaati, menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Hal itu, bisa disebabkan karena salah satu faktor, karena ibu hamil yang kekurangan asupan gizi. Sehingga, menyebabkan tumbuh kembang janin dan pertumbuhan awal anak terganggu.
Baca juga:
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
- Kombes Pol Nanang Jabat Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Buher Jabat Dirreskrimsus Polda Jatim
“Faktor utamanya karena kekurangan gizi dalam waktu lama yang terjadi sejak di dalam kandungan, dan di awal tumbuh anak ¹atau di bawah usia dua tahun,” ujar Istri Bupati Situbondo, Jumaati.
Jumaati mengaku, baru pertama kali ini dirinya bertemu ibu-ibu yang memiliki Balita dengan kasus stunting. Karena sejak Bupati Karna Suswandi dilantik pada akhir Februari 2021, kegiatan PKK dibatasi.
“Bupati dilantik masih dalam masa pandemi. Jadi saya dan ibu-ibu PKK lainnya, ruang geraknya masih dibatasi.
Apalagi, ada kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat untuk penanganan Covid-19,” terangnya.
Lebih lanjut Jumaati menambahkan, dirinya optimis, kasus stunting di Situbondo akan terus bisa ditekan. Salah satunya, dengan menggencarkan kampanye stunting ke semua titik yang menjadi kantong-kantong kasus stunting.
“Semakin gencar melakukan kampanye stunting, termasuk memberikan bantuan kepada mereka. Maka, saya optimis angka stunting bisa ditekan,” bebernya.
Dirinya mengaku, jika kasus stunting di Situbondo menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika sebelumnya 26,74 persen, saat ini turun menjadi 12,8 persen atau sebanyak 4.190 balita.
“Berdasarkan hasil bulan timbang pada Februari 2021, Kabupaten Situbondo mempunyai stunting 12,8 persen atau sebanyak 4.190 balita yang mengalami stunting,” ujarnya.
Tidak hanya itu yang disampaikan Jumaati, dirinya menambahkan pada kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan bantuan dari TP PKK berupa makanan tambahan bagi anak Balita dan stunting.
“Melalui pemberian Makanan Tambahan (PMT), diharapkan dapat membantu dalam mengentaskan angka anak stunting di Kecamatan Kendit,” bebernya.
Jumaati juga berpesan, kepada seluruh unsur yang terlibat dalam program penanganan stunting, dapat meningkatkan peran Posyandu terutama terkait tingkat kehadiran ke Posyandu. Kemudian, terlibat dalam mengedukasi tentang pola asuh anak, sosialisasi pentingnya pemberian gizi yang seimbang serta pemberian makanan tambahan (PMT) yang rutin,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Rina Widharnarini, mengaku jika kasus stunting di Situbondo terus mengalami penurunan. “Kasus stunting di Situbondo terus menurun. Dan untuk angka stunting tahun ini, kami akan merilis pada September bulan depan,” ujarnya.
Rina menambahkan, pemantauan terhadap kasus stunting dilakukan melalui kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu). Termasuk, pemantauan masalah kekurangan gizi. Di masa pandemi, posyandu tetap dilakukan rutin dengan model kelompok kecil.
“Posyandu ini kan merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang sasarannya adalah bayi dan balita. Ini adalah salah satu upaya kita untuk menurunkan masalah kekurangan gizi dan stunting,” tuturnya. (her/sit)