Pendidikan
KKN Online Unmer Malang, Kontribusi pada Program BNPB
Memontum Kota Malang – Di massa pandemi Covid 19 beberapa perguruan tinggi mempunyai banyak inovasi terkait program Kuliah Kerja Nyata (KKN) salah satunya Universitas Merdeka Malang (UNMER) yang berinovasi dalam program KKN untuk lebih mengedepankan programnya namun dengan cara untuk membatasi kontak fisik kepada masyarakat lain, karena adanya pandemi ini seluruh aktifitas yang mulai di batasi dan tidak diperbolehkan kontak fisik secara langsung membuat UNMER mempunyai cara tersendiri untuk melakukan program KKN dengan lebih efektif.
Ditemui pada hari Rabu (29/7/2020) pagi, kepala pusat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Sufiyanto, ST., MT. Mengungkapkan bahwa pendaftaran untuk program KKN yang di mulai pada tanggal 17 juli hingga 24 juli dilakukan melalui pengisian online dengan menggunakan Google Form.
“Untuk pendaftarannya tetap seperti tahun-tahun sebelumnya untuk mengikuti program KKN mulai dari SKS yang harus di penuhi hingga pembayarannya, namun bedanya hanya saja sekarang semua dilakukan online dengan menggunakan Google Form itu,” terangnya.
Peserta program KKN yang sudah di nyatakan lolos verifikasi sekitar 570 mahasiswa dari berbagai jurusan. Untuk program KKN tahun ini dikatakan berbeda dengan sebelumnya “prinsipnya berbeda tidak ada kelompok KKN. Semua bersifat Individu, karena persyaratan dengan kondisi ini tidak ada kegiatan berkumpul, yg ideal ya harus individu,” tambahnya.
Teknis dari program KKN UNMER nantinya akan membantu program dari pemerintah dalam hal menanggulangi penyebaran Covid 19 melalui aplikasi yang dibuat oleh Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) bernama Inaris. Aplikasi Inaris yang dibuat untuk menginput data penduduk, mensosialisasikan terkait Covid 19 dengan protokol kesehatan dan juga pengelolaan data.
Program KKN UNMER yang berkontribusi menjadi relawan data, untuk menginput data kedalam aplikasi Inaris. Para mahasiswa nantinya akan mencari data dari orang terdekatnya termasuk dirinya sendiri yang nantinya akan di olah dan dilaporkan juga kepada pihak kampus.
“Nanti mahasiswa akan mencari data dari orang terdekat seperti keluarga, saudara, teman ataupun tetangga terdekat, itu untuk mencegah kita juga untuk para mahasiswa melakukan kontak fisik kepada responden sehingga dicari orang terdekat agar bisa melakukannya melalui online,” tanggapnya.
Pertanyaan yang nantinya akan diisi oleh responden terkait protokol kesehetan didalam rumah dan juga himbauan terkait Covid 19, seperti alat-alat kebersihan yang disiapkan individu maupun dirumah seperti tempat cuci tangan dan juga handsinitizer. Sebelum responden mengisi pertanyaan yang diberikan, mereka wajib untuk mengisi form data lengkap mulai dari alamat hingga KTP yang juga harus di foto untuk bisa mendata dengan lengkap responden tersebut. Setiap mahasiswa akan diwajibkan mencari 20 responden dan dirinya sendiri mengisi form tersebut total setiap mahasiswa akan diberi tugas untuk mengisi 21 respondennya.
Dari data yang sudah diisi nantinya akan di submit dan diolah oleh para mahasiswa untuk menjadi data dokumen yang akan dilaporkan kegiatannya kepada pihak kampus dan juga kepada pemerintah untuk membantu program BNPB. Data yang juga harus dievaluasi oleh mahasiswa bagaimana perilaku setiap responden untuk menangani dan menanggulangi penyebaran Covid 19.
Kepala PPM Unmer mengungkapkan bahwa “Efektifitas kegiatan ini sebenarnya relatif, karena kegiatan KKN yang bersifat wajib dan harus diikuti dan juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang nantinya juga akan membantu pendataan dari program ini sebagai relawan,” tambahnya.
Pihak LPPM Unmer juga memberikan pernyataan bahwa nanti akan ada sisa dana dari program KKN ini yang nantinya akan disaluran kepada orang yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang terdampak Covid 19. “Nanti sisa dana tersebut, kami dari pihak kampus dan LPPM akan melakukan bakti sosial kepada masyarakat lingkungan kampus untuk diberikan sumbangan,” tutupnya. (mg1/yan)