Berita Nasional
KKP Dukung Penuh Pemkot Pekalongan Bangkitkan Kejayaan Sektor Perikanan Tangkap
Memontum Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mendukung penuh Pemerintah Kota Pekalongan (Pemkot) untuk mengembalikan kejayaan sektor perikanan tangkap sebagai penopang pertumbuhan ekonomi daerah. Hal tersebut, disampaikan Menteri Sakti Wahyu Trenggono, saat bertemu Wali Kota Pekalongan di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Jumat (16/04).
Kota Pekalongan, berjaya sebagai penghasil produk perikanan terbesar pada tahun 90-an. Daerah dengan panjang garis pantai 6,15 kilometer ini, berada pada simpul pergerakan strategis yaitu jalur Pantura. Di sana terdapat fasilitas strategis skala nasional yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan, serta memiliki komoditas unggulan diantaranya ikan pelagis kecil seperti layang, banyar, dan lemuru.
Saat ini, ada beberapa persoalan yang menyebabkan menurunnya produktivitas pada sektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan. Seperti sedimentasi atau pendangkalan alur di muara Kali Loji, sehingga kapal kesulitan keluar maupun masuk pelabuhan. Kemudian rutin terjadi rob yang mengganggu aktivitas perikanan.
Baca Juga:
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Kemenparekraf Gandeng Platform Kitabisa untuk Pembiayaan Tanpa Bunga Desa Wisata
- KPK Tetapkan Gubernur Kalsel, Kepala Dinas, Kabid, PPK hingga Pengepul dan Swasta Tersangka Suap Pengadaan
Menteri Trenggono menyebutkan, salah satu kunci mengurangi terjadinya banjir rob di wilayah pesisir adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
KKP juga akan terus memberikan dukungan penuh sektor perikanan di Kota Pekalongan agar dapat kembali menggeliat. Salah satu yang sudah diagendakan adalah pembangunan pelabuhan on shore melalui Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) KKP yang terintegrasi dengan penanganan banjir.
Menteri Trenggono, meminta para jajarannya di DJPT untuk rutin turun ke Pekalongan guna memastikan rencana pembangunan pelabuhan tersebut berjalan dengan baik. Dia ingin pembangunan dilakukan secara matang sehingga keberadaan pelabuhan benar-benar membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Sementara itu Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaidi menceritakan, banjir rob menyebabkan aktivitas pelelangan di Kota Pekalongan terhenti sejak 29 Januari hingga 5 Maret 2021. Akibatnya, ekonomi nelayan maupun masyarakat ikut terganggu. Bahkan minat investasi juga ikut terhambat.
“Rob ini telah membuat area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tergenang, mengganggu akses jalan dan aktivitas bongkar. Aktivitas pendukung perikanan seperti docking, galangan, bengkel mesin, dan lain-lain, juga ikut terganggu. Pada akhirnya berdampak pada berkurangnya minat investor di sektor tangkap,” aku Afzan.
Mengenai rencana pembangunan pelabuhan on shore, Afzan menaruh harapan bisa terwujud. Pihaknya siap bersinergi baik dalam hal pengkajian maupun penyediaan lahan untuk lokasi pembangunan. Menurutnya keberadaan pelabuhan on shore akan mendorong tumbuhnya sektor perikanan tangkap ke depan. (hms/neg/aye/ed2)