Berita
Komisi C Sidak ke ATV, Lah Kok Karyawan Belum Gajian Dua Bulan
Memontum Kota Batu – Komisi C DPRD Kota Batu akhirnya melakukan sidak ke studio ATV, guna melihat secara langsung rumah produksi serta fasilitas penunjang lainnya, Selasa (25/2/2020) siang. Dari sidak tersebut, komisi C mendapati banyak fasilitas yang butuh pembaharuan. Termasuk kamera yang sudah jadul, serta atap gedung studio bocor dan membutuhkan perbaikan. Bahkan karyawan belum terima gaji selama dua bulan.
“Ya, agenda hari ini kami sidak ke ATV, banyak masukan dari teman-teman ATV, salah satunya tentang gaji yang belum dibayarkan selama dua bulan karena dari Diskominfo belum ada pencairan dana hibah. Alasan mereka (pihak Diskominfo) belum ada Perwali,” tegas ketua komisi C, H. Khamim Tohari.
Sedangkan kemarin, Sekda mengatakan Perwali jalan terus supaya anggaran bisa disalurkan karena mereka belum gajian selama dua bulan ini. Kami apresiasi Direktur ATV, Nurbani karena dengan usahanya bisa mencukupi anak-anak yang kerja di sini. Saya yakin mereka tidak sekadar kerja, tapi juga karena hobi. Kalau tidak karena hobi tidak mungkin mau bekerja tanpa gaji. Saya apresiasi usaha agar anak-anak tidak teriak. Juga ada banyak alat yang perlu renovasi. Transmiter berkekuatan 3500 untuk menunjang siaran, sehingga harus mengganti,” tambahnya.
Kami, Dewan melalui banggar dan nanti kami bamuskan untuk mengadaan antena. Karena selain menunjang kinerja ATV, juga untuk melakukan siaran. Ini pengaruhnya ke siaran. Kalau memang tidak seperti itu menjadi kurang bagus, jelek. Termasuk juga bangunan, juga perlu renovasi karena banyak yang bocor. Ya, untuk anggaran hampir Rp 3 M per tahun untuk ATV. ATV ini corongnya pemerintah, termasuk dewan. Sebagai sarana promosi Kota Batu.
Sementara itu Direktur ATV, Nurbani Yusuf saat di wawancarai memontum. com, perihal keterlambatan gaji karyawannya tidak menyangkal dan mengatakan bahwa satu dua hari ini akan ada pembayaran gaji yang terlambat.
” Ya, gaji telat, tapi besok sudah kami bayar. Karena menggunakan APBD maka keterlambatan bisa saja telat. Itu secara administrasi begitu. Makannya ke depan perlu memiliki dana cadangan karena anggaran tidak lancar dan ini yang tidak pernah kami lakukan. Mestinya ada anggaran cadangan selama dua bulan. Ini tidak hanya gaji tapi juga operasional sehingga kami selalu mencari talangan setiap tahunnya. Dukungan dari Pemerintah sudah jelas, kami hanya selesaikan yang di bawah-bawah,” terang Nurbani.
Selain itu saat ditanyakan terkait langkah kedepan, kembali Nurbani menjelaskan “Ini Perwali harus selesai dulu, terus peraturan direktur. Kita lakukan penataan, SDM, alat, siaran. Jadi bukan kami menafikkan yang dulu, tapi perlu ditata lagi,” pungkasnya. (bir/yan)