Berita Nasional
Komnas HAM Turut Selidiki Tragedi Kanjuruhan dan Mulai Anatomi Stadion
Memontum Kota Malang – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turut menyelidiki kasus tragedi Stadion Kanjuruhan Kepanjen, yang telah merenggut ratusan nyawa. Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, menyampaikan bahwa pihaknya akan mendalami tentang peristiwa yang telah terjadi. Itu disampaikannya, saat hadir dalam Konferensi Pers di Kantor Arema FC, Senin (03/10/2022) tadi.
Bahkan, ujarnya, saat ini pihaknya juga telah berkomunikasi dengan sejumlah Aremania. Dimana, sejumlah barang bukti mulai dari video, voice note hingga keterangan, juga telah dikantonginya.
“Kami pastikan satu hal dan dilihat secara objektif. Kenapa, ini bisa terjadi. Di video ada kekerasan dan bukan hanya gas air mata. Kami juga koordinasi dengan Arema FC, agar bisa bertemu dengan pemain untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di lapangan saat itu,” ucap Choirul Anam.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Selain itu, pihaknya juga akan menggali fakta-fakta kondisi lapangan di Stadion Kanjuruhan, atas terjadinya tragedi tersebut. Dimana, kejadian itu juga telah memakan ratusan korban.
“Kami akan lihat anatomi stadion dan tentukan bagaimana strateginya. Dimana, dari sekian pintu semua hanya dua yang terbuka, gas air mata dan telusuri korban banyak jatuh di dekat pintu mana,” lanjutnya.
Lebih lanjut disampaikan, beberapa informasi yang telah didapatkan dari kekerasan yang terjadi, ditendang, hingga dikungfu dilapangan. Menurutnya, semua pihak bisa melihat kejadian tersebut. Itu juga akan dilihat secara obyektif dari berbagai pihak.
“Kejadian itu bukan hanya Komnas Ham saja yang bisa lihat. Tetapi semua bisa lihat. Gas air mata sedang ditelusuri. Kita melihat anatomi stadion, pasca pertandingan. Ini harus kita lihat secara objektif bagaimana,” imbuhnya. (rsy/sit)