Kota Malang

Korem 083/BDJ Gelar Silaturahmi Bersama FKUB Malang Raya

Diterbitkan

-

KATA SAMBUTAN :Danrem 083 / BDJ Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo saat menyampaikan kata sambutan dalam kegiatan Silaturahmi Korem 083/ BDJ bersama FKUB Malang Raya.

Memontum Kota Malang –Guna meningkatkan kemanunggalan TNI bersama tokoh lintas  agama serta toleransi antar umat beragama, Korem 083/BDJ  (Baladhika Jaya ) menggelar silaturahmi bersama FKUB  (Forum Kerukunan Umat Beragama) Malang Raya yang dipimpin Danrem 083/BDJ Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo, Rabu  (14/11/18).

Silaturahmi yang digelar Korem 083/BDJ bertujuan untuk saling menjaga kerukunan antar umat beragama yang ada di wilayah Malang Raya. “Jangan jadikan tahun politik sebagai ajang saling membenci, saling menghujat sesama umat beragama,” ujar Danrem 083/BDJ  saat  membuka  kegiatan

silaturahmi bertempat  Makorem 083/BDJ Malang.

Selain itu, Danrem 083/BDJ Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo juga menyampaikan sebenarnya acuan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sudah jelas yakni  Bhineka Tunggal Ika. “Seharusnya dengan budaya yang begitu beragam menjadi kekayaan tersendiri bukan menjadi hal yang harus dipersoalankan,” jelasnya.

Advertisement
FOTO BERSAMA :Danrem 083/ BDJ Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo foto bersama tokoh agama yang tergabung dalam FKUB Malang Raya

FOTO BERSAMA :Danrem 083/ BDJ Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo foto bersama tokoh agama yang tergabung dalam FKUB Malang Raya

Ditambahkannya, situasi ini ditambah dengan berkembangnya media sosial yang menyebarkan berita hoax, berita yang menyebarkan ujaran kebencian dan SARA di tengah kehidupan yang merdeka seperti saat ini. Disinilah para tokoh agama yang bergabung dalam FKUB memiliki peran untuk mendinginkan situasi, FKUB harus kita dorong untuk dapat menyejukkan suasana, khususnya di Malang Raya,” tegasnya.

Apa yang telah disampaikan Danrem 083/BDJ Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo mendapatkan respon positif dari Ketua FKUB  Kota Batu KH. Abdul Romli. Dengan bijak dirinya menjelaskan, agama itu sumber untuk kehidupan yang harmonis, sumber kehidupan yang menetramkan  dan sumber kehidupan yang mensejahterakan.

Ketika agama dipersoalkan maka akan menjadi bencana,” tegasnya.

Dijelaskannya, perbedaan memang ada sejak kita lahir dari bapak ibu yang berada, karena manusia hadir dari hal yang berbeda.  “Jadikan perbedaan itu sebagai sebuah kekayaan dengan menjalankan kerukunan dalam kehidupan secara otentik dan yang paling penting, toleransi jangan di balut dengan hal hal yang bersifat politik karena toleransi itu kerukunan dan politik itu  kepentingan,” ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut

Advertisement

ada beberapa poin penting yang menjadi  masukan yang disampaikan oleh para tokoh lintas agama ini diantaranya kita harus membangun karakter bangsa  generasi muda untuk cinta tanah air, toleran, dan memiliki nasionalisme yang tinggi sehingga tidak mudah terpengaruh dengan ideologi lain selain Pancasila.

“Perbedaan ini karunia dari Allah SWT, namun jika umaro dan umaro diadu domba, ulama dengan ulama, dan ulama dengan umaro juga diadu domba maka ini akan menjadi malapetaka, maka umara dan ulama harus bersatu dan bersinergi,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kol. Bagus Suryadi Tayo menyampaikan terima kasih kepada FKUB atas saran dan masukannya. Hal ini semata-mata  demi kerukunan masyarakat Malang Raya.(fik/ono)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas