Kota Malang
Kuatkan Ekonomi Kreatif, Kota Malang Gelar Malang Batik Festival
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (pemkot) Malang terus mendongkrak ekonomi kreatif (ekraf). Salah satu yang dilakukan, dengan menggelar Malang Batik Festival, Rabu (30/03/2022) di Kartini Imperial Building, Kota Malang.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), juga menggelar peragaan batik yang dilakukan oleh para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Malang, dengan memakai hasil karya para desainer Kota Malang. Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi kegiatan yang telah dilangsungkan.
“Terima kasih kami ucapkan pada Diskoperindag dan Dekranasda, yang sudah mulai bersama-sama mengingatkan ekonomi kreatif. Saya kira, hal ini seiring dengan apa yang diungkap oleh Pak Presiden, bahwa kita harus bangga dengan produk buatan dalam negeri,” ujar Wali Kota Sutiaji, Rabu (30/03/2022) tadi.
Dijelaskannya, hal ini sesuai dengan tagline dari dekranasda itu sendiri. Dimana filosofi yang pertama harus menggali, lalu menumbuhkan dan lestarikan. Baginya, batik saat ini dinilai menarik dan jika dimodel apapun, hasilnya bisa luar biasa. Hal itu yang akan terus dikuatkan.
“Tadi salah satu di antara pemenangnya sudah ada yang Go Internasional. Jadi, batik dikemas model nonik-nonik, akhirnya serba bisa, fleksibel dan ini yang harus kita kuatkan,” lanjutnya.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Menurutnya, kegiatan tersebut harus terus digerakkan dan dikuatkan, agar target pertumbuhan ekonomi di Kota Malang bisa mencapai di angka 5 lebih yang hampir 6 persen. Hal tersebut, dinilai kegiatan satu dari sekian, yang harus mulai dibuka.
“Jadi kita ngangkat batiknya, yang kedua ada 17 subsektor di Ekra, itu salah satunya adalah fashion,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag, Sailendra, mengatakan dengan adanya Malang Batik Festival ini, menurutnya lebih mengenalkan ciri khas dari batik Malang itu sendiri. Seperti Topeng Malangan, teratai, tugu dan berbagai macam yang menunjukkan ciri khas kota Malang.
“Kegiatan ini, juga untuk mempromosikan pengrajin batik Kota Malang dan desainernya. Karena dengan meredanya covid, ini kami berupaya supaya UMKM yang disektor kerajinan, kuliner bisa terangkat dan bisa lebih meningkat penghasilannya,” katanya. (hms/cw2/sit)