SEKITAR KITA
Kunjungi Perumahan Inklusif di Trenggalek, Wagub Jatim sebut Perumahan Cita-cita Penyandang Disabilitas
Memontum Trenggalek – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, menyempatkan diri meninjau perumahan disabilitas yang ada di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek. Dalam kunjungannya itu, Wagub menyampaikan bahwa perumahan ini sebenarnya sudah lama di ikhtiarkan dari teman-teman di Yayasan Naema.
“Ini merupakan sahabat-sahabat kita yang punya bakat istimewa. Yang ternyata, punya harapan yang sulit diwujudkan yaitu memiliki hunian,” ucap Wagub Emil, Senin (06/12/202) siang.
Menurutnya, hunian ini menjadi tanda pencapaian prestasi mereka dalam berikhtiar. Dan kali ini, suami Arumi Bachsin ini berkesempatan untuk mengunjungi hunian tersebut.
“Tadi juga dikatakan, jika dalam waktu dekat akan diluncurkan sebuah gerakan endorsemen fun. Akan ada anggaran dari berbagai stakeholder untuk menyokong program ini,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, bahwa hal ini menjadi semangat agar sahabat-sahabat disabilitas di Kabupaten Trenggalek, bisa terbantu dengan penataan kawasan yang berkebutuhan khusus. Wagub Jatim itu sangat merasa senang, melihat senyum kelompok rentan ini mendapatkan harapan punya rumah sendiri yang bisa terjangkau oleh mereka. Bahkan, ada yang sudah tinggal selama 2 tahun dan merasa kerasan karena penyambutan warga sekitar juga cukup baik.
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
“Tadi saya diterangkan mengenai guiding block, oleh salah satu penghuni perumahan. Mustofa namanya, meskipun memiliki kekurangan pada indra pengelihatan, guiding block sangat membantunya beraktifitas keluar dari rumahnya ke tetangga lainnya. Siapa tahu, Rt ini nantinya bisa menjadi Rt yang inklusif dan warga di sini bisa ikut tergerak. Ada yang sudah 2 tahun sangat kerasan tinggal di sini dan bahkan ada yang sudah mulai ke Youtuber,” sambungnya.
Sementara itu, salah satu penyandang tuna netra, Mustofa, sekaligus penghuni perumahan inklusi ini menyatakan dirinya dan keluarganya, sangat terbantu dengan adanya perumahan itu. “Disabilitas untuk membeli rumah itu ķemungkinannya sangat sulit. Kalau tidak ada subsidi dari pemerintah, tentunya sulit,” imbuh pria ini saat bersama istrinya, Sari.
Perumahan ini memang dirancang dan disesuaikan untuk penyandang disabilitas. Ada akses Guiding Block, yang difungsikan untuk menunjukkan arah dan mempermudah mereka ke tetangga.
“Guiding Block ini didesain sampai dengan pemukiman warga yang ada di belakang. Alhamdulillah 2 tahun tinggal disini, kami merasa kerasan karena unitnya semakin banyak meskipun baru di tempati 4 keluarga,” papar Mustofa. (mil/sit)