SEKITAR KITA
Lapas Kelas 1 Malang Mendapat Pelatihan Teknologi Inovatif Pembenihan Jeruk Bebas Penyakit
Memontum Kota Malang – Petugas Lapas Kelas 1 Malang bakal terus meningkatkan berbagai macam pelatihan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Dengan harapan menciptakan keahlian WBP agar nantinya setelah bebas bisa hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat, mampu berkarya dalam kerja dan produktif.
Untuk meningkatkan kualitas, Lapas Kelas 1 Malang mengirimkan para pegawai nya untuk mengikuti berbagai pelatihan yang nantinya untuk diterapkan kepada WBP.
Salah satunya hadir dalam acara ‘Gelar Teknologi Inovatif Perbenihan Jeruk Bebas Penyakit’ mendukung Pengembangan Kawasan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro). Kegiatan ini bertempat di IP2TP Punten, Balitjestro, Sidomulyo, Kota Batu, Selasa (19/10/2021).
Baca juga:
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
”ini juga merupakan upaya kami dalam mendukung pengembangan kawasan,” ucap Kabid Giatja, Mahrus.
Dalam kegiatan ini, Lapas Kelas I Malang mendapatkan bantuan berupa 300 bibit pohon yang diantaranya 100 bibit pohon jenis Montaji Agrihorti, 100 bibit pohon Ortaji, 50 bibit pohon Anggur, serta 50 bibit pohon Lengkeng.
“Nantinya bibit pohon yang kita dapatkan ini akan kita pergunakan sebagaimana mestinya, untuk pengembangan kawasan di wilayah SAE Ngajum,” ujar Mahrus.
Dengan adanya bantuan bibit pohon ini dapat mendorong program pembinaan di Lapas Kelas I Malang.
“Bibit ini rencananya akan kami tanam di lahan perkebunan SAE Ngajum, yang nantinya diberdayakan oleh Warga Binaan. Semoga kelak bibit dapat tumbuh subur dan hasilnya dapat berguna bagi Warga Binaan Lapas Kelas I Malang,” tambah Mahrus.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Syahrul Yasir Limpo. Pihaknya berharap pertanian kedepan semakin maju. “Kami ingin pertanian ke depan lebih maju, lebih mandiri dan modern untuk hasil yang memuaskan,” ujar Syahrul. (gie)