Kota Malang
Lereng Sungai Kota Malang Ambrol Tergerus Air Hujan
Memontum Kota Malang — Peringatan atas hunian serta kawasan pada daerah aliran sungai maupun tebing bibir sungai, menemukan fakta rawan. Guyuran hujan deras sejak Jumat (17/11/2017) hingga sabtu (18/11/2017) tercatat beberapa kejadian yang patut menjadi perhatian.
“Meskipun tidak ada korban jiwa, dan kita tentu berharap tidak ada, harus tetap diwaspadai dengan sungguh-sungguh. Terutama para warga yang berhuni di lokasi rawan, “ujar Hartono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
Terbaru, Sabtu (18/11/2017) terjadi longsor di plengsengan Sungai Brantas, akibat banjir bandang. Plengsengan longsor terjadi dibelakang Rumah Mbah Sumar (97) sepanjang sekitar 12 meter dan terus bertambah.
Lokasi kejadian di Jl Permadi 32, RT 10 RW 4 Kelurahan Polehan, beruntungnya tidak ada korban jiwa. Sebelumnya Jumat (17/11/2017) dinding rumah Samsul Arifin, warga Jl Permadi RT 07 RW 04 Polehan ambruk diterjang air. Seperti diinformasikan Tim Tanggap Bencana BPBD, kejadian bermula dari air hujan yang masuk ke sela sela dinding penahan rumah.
Kejadian bermula pada sore hari sekitar pukul 15.45 WIB saat pemilik rumah sedang menonton TV, tiba tiba terdengar suara reruntuhan dari arah dapur, saat dilihat ternyata dinding sudah roboh mengenai dinding kamar tidur dan dinding dapur.
Kejadian longsor berlanjut sabtu dini hari yang menghantam bibir sungai yang berdekatan dengan jembatan perbatasan Kelurahan Bunul dengan Kelurahan Sawojajar, Jl Raya Sawojajar Gang IX R 04 RW 02. Info dari warga setelah adzan Subuh terdengar suara kretek dari belakang rumah warga yang kebetulan berada di pinggir sungai, warga yang mendengar mengecek ke belakang dan melihat tanah serta pohon sudah ambles ke sungai.
Sementara itu, setelah terpapar air bandang sungai Brantas, warga di kampung warna warni jodipan, didukung tim tanggap darurat bencana gabungan BPBD dan DPUPR bersama sama kerja bakti membersihkan endapan lumpur.
“Ini (luapan air sungai) memang seperti ini. Karena ini juga jalur sungai Brantas dengan debet tinggi kalau hujan. Ya, kita warga sekitar lokasi terus menjaga kewaspadaan, terus membangun sikap ramah lingkungan dan bertindak cepat, seperti pembersihan lumpur ini, “ujar Rosyid, yang juga tokoh pemuda di Jodipan.
Terkait kunjungan wisata ke kampung warna warni, Rosyid juga memberikan saran cukup di lokasi atas kampung, tidak perlu ke bibir sungai, bila kondisi hujan seperti minggu minggu ini. (hms/yan)