Kota Batu
Lestari dan Kembangkan Batik Kota Batu, Disparta Gelar Workshop Batik dan Lomba Mencanting
Memontum Kota Batu – Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu menggelar Workshop Batik dan Lomba Mencanting, yang diikuti oleh puluhan pengrajin batik Kota Batu di Museum HAM. Di mana pelaksanaan kegiatan tersebut, merupakan upaya Disparta untuk memulai melestarikan hingga pengembangan batik di Kota Batu.
Kepala Disparta Kota Batu, Arif As Siddiq, melalui Kabid Ekonomi Kreatif, Hartini, menyampaikan diadakannya Workshop Batik tersebut adalah sebagai langkah untuk meningkatkan teknik mencanting bagi komunitas batik Kota Batu. “Disparta Kota Batu dalam hal ini memfasilitasi keinginan dari para pembantik untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya. Dimana salah satunya, dengan upgrading teknik mencanting pada kain yang akan dijadikan produk batik,” terangnya, di Gedung Museum HAM, Kota Batu, Kamis (19/10/2023) tadi.
Dirinya menambahkan, batik adalah salah satu aset berharga Indonesia yang harus dilestarikan dan dikembangkan. “Jadi, sebenarnya Kota Batu memiliki pelaku usaha subsektor kriya dan fashion yang beragam. Inilah yang kemudian terus dikembangkan,” ujarnya.
Baca juga:
Lebih dari itu, Hartini menyebutkan, workshop yang diselenggarakan ini akan menjadi platform untuk belajar berbagi pengetahuan dan bersama-sama menggali potensi yang belum tergarap. Khususnya, yaitu dalam hal industri batik dan fesyen.
“Yang jelas, kami berharap dengan kegiatan ini para pegiat batik dapat berbagi wawasan dari para ahlinya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengrajin Batik Kota Malang, Isa Wahyudi, mengatakan di Bulan Batik Nasional ini, pihaknya sangat mengapresiasi langkah Pemkot Batu. Dimana turut memeriahkan dan memberikan tambahan pengetahuan mulai dari hal kecil sampai menggelar lomba.
“Saya sangat berterimakasih, karena Disparta Kota Batu dengan kegiatannya Workshop Batik dan Lomba Mencanting. Ini merupakan kegiatan yang sangat mendukung dan melestarikan batik. Yang mana, batik ini adalah hasil karya yang sangat mahal,” ujarnya.
Ditambahkannya, bahwa jumlah pengrajin batik di Kota Batu, ada sekitar 50 orang. Bahkan, dari banyaknya pengrajin batik itu, sebagian besar sudah punya nama. Hingga, juga sebagian sudah memiliki karyawan pengrajin.
“Saya ingin, Kota Batu ini menjadi sentra batik. Karena, kita semua tahu bahwa Kota Batu menjadi sasaran kunjungan terbanyak tamu. Sehingga, jika setiap kecamatan menjadi sentra, maka ini akan sangat bagus. Selain batik sebagai industri fesyen, kita juga turut dan langsung melestarikan hingga pengembangan di pangsa pasar modern,” paparnya. (put/sit/adv)