Kota Malang

Jaga Ketersediaan Pasokan Pangan, Pemkot Malang Miliki 18,5 Hektare Sawah Dilindungi

Diterbitkan

-

LAHAN: Salah satu lahan sawah yang dilindungi di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Sebagai langkah menjaga ketersedian pasokan pangan di tengah pertumbuhan perkotaan yang pesat, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, kini masih memiliki Lahan Sawah Dilindungi (LSD), yaitu sebesar 18,5 hektare.

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, menyampaikan jika dari 803 hektare lahan yang ada di Kota Malang, 18,5 hektare diantaranya ditanami padi. Selain itu, 468 hektare juga telah ditetapkan sebagai kawasan pertanian tanaman pangan yang dilindungi.

“Di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Malang, ini sudah kita ikat. Di mana, kawasan pertanian tanaman pangan yang dilindungi sebesar 468 hektare. Sedangkan LSD sekitar 18,5 hektare. Untuk status 803 hektare itu lahannya Pemkot Malang dan lahannya warga, real data sekarang,” jelas Slamet-sapaannya, Kamis (19/10/2023) tadi.

Ditambahkannya, jika dari 803 hektare lahan tersebut masih ada peluang untuk diubah. Karena untuk pertumbuhan perkotaan, juga butuh kebutuhan tempat tinggal dan tempat usaha. Namun, lahan 468 hektare dan 18,5 hektare sudah terkunci tidak bisa diubah.

Advertisement

Baca juga:

“Yang sudah dikunci tidak bisa diubah ada 468 hektar dan 18,5 hektar. Karena untuk pertanian tanaman pangan dan LSD itu,” tegasnya.

Dengan jumlah lahan yang ada saat ini, menurutnya mampu menunjang kebutuhan pangan di Kota Malang, namun tidak bisa 100 persen. Terlebih, saat ini produktivitas gabah ada sekitar 15 ribu ton per tahun, sedangkan kebutuhan di Kota Malang sendiri 40 sampai 45 ribu ton.

“Itu realita di Kota Malang yang memang bukan daerah produsen, melainkan konsumen. Konsumen, tempat market bagi produk komoditi dari luar kota, bisa terjual di Kota Malang,” tambahnya.

Sehingga, untuk melengkapi kebutuhan Kota Malang sendiri menurutnya juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa daerah di sekitarnya, termasuk dalam pasokan gabah dengan Kabupaten Malang.

Advertisement

“Ya termasuk di kabupaten, kemarin kerjasama terkait ketersediaan kelancaran pasokan gabah untuk penggilingan padi di Kota Malang. Telur kita dengan Blitar sebagai sentranya, seperti itu kerjasamanya,” imbuh Slamet. (rsy/sit)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas