Kota Malang
Libur Lebaran 2024, Empat Kampung Tematik Kota Malang Sita Perhatian Wisatawan
Memontum Kota Malang – Dari total sekitar 23 kampung tematik di Kota Malang, sedikitnya ada empat kampung tematik yang menyita perhatian wisatawan alias banyak dikunjungi wisatawan. Empat lokasi itu, yakni Kampung Tridi, Kampung Warna-Warni Jodipan, Kampung Biru dan Kampung Kayutangan Heritage.
“Empat kampung itu aktif dan terus menjadi jujugan siap kunjungan wisatawan. Perkiraan selama libur lebaran ini, kunjungan wisatawan naik sekitar 50 persen atau sekitar 500 an orang. Karena setiap tahun, biasanya seperti itu. Tetapi, untuk wisatawan mancanegara bisa diperkirakan sekitar 150-200 orang untuk di 3-4 kampung tersebut,” jelas Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, Isa Wahyudi, atau akrab disapa Ki Demang, Jumat (12/04/2024) tadi.
Kemudian, ditambahkannya jika untuk masuk ke dalam empat kampung tematik tersebut, menggunakan tiket masuk sebagai pengganti souvenir. Yakni untuk wisatawan domestik Rp 5 ribu dan wisatawan asing Rp 10 ribu
“Selama libur lebaran ini, tidak ada kenaikan harga tiket. Tetap sama seperti pada hari biasanya. Rata-rata yang datang itu wisatawan rombongan keluarga sekitar 3 hingga 8 orang atau kadang juga ada pasangan,” katanya.
Baca juga :
Selain itu, ditambahkannya jika di beberapa kampung tematik lainnya juga terdapat event budaya pasca lebaran. Tentunya, para wisatawan yang berkunjung tidak boleh melewatkan momen tersebut.
“Di Kampung Budaya Polowijen dan Kampung Gribig Religi nanti akan mengadakan kupatan syawalan, kalau di Kampung Biru Arema mengadakan acara sungkeman dan Kampung Heritage Kayutangan mengadakan medayo riyayan,” tambahnya.
Lebih lanjut, untuk di Kampung Lampion sendiri menurutnya lampu-lampu hias yang ada pada dikeluarkan dan dinyalakan. Tentu suasana pada malam hari terasa lebih asyik dan lebih bagus untuk dinikmati para wisatawan.
“Namun, untuk di Kampung Keramik Dinoyo wisatawan dapat melakukan reservasi paket edukasi wisata mewarnai keramik dan bisa dibawa pulang. Untuk di Kampung Budaya Polowijen, terdapat paket komplit plus makan, Rp 50 ribu per orang, tetapi tidak melakukan edukasi membatik dan mewarnai gerabah, kalau tambah itu jadi Rp 100 ribu,” imbuhnya. (rsy/sit)