Kota Malang
Dinkes Kota Malang Ajak Masyarakat Jaga Pola Makan saat Perayaan Idul Fitri
Memontum Kota Malang – Setelah berpuasa selama satu bulan penuh, tentunya masyarakat harus tetap menjaga pola makan saat perayaan Idul Fitri. Hal itu harus dilakukan, karena untuk mewaspadai beberapa ancaman penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, menyampaikan jika beberapa penyakit yang perlu diwaspadai, diantaranya yaitu penyakit gula darah, diare dan darah tinggi. Tentunya, pemicu utama yakni dari makanan yang dikonsumsi.
“Idul Fitri ini memang identik dengan tradisi kupatan. Nah, kupat yang biasanya menggunakan beras putih bisa diganti dengan beras merah. Kemudian untuk opor ayam, itu kulitnya bisa dibuang dahulu agar tetap sehat. Pola makan ini, tentu harus dibatasi tidak boleh berlebihan. Apalagi setelah berpuasa selama satu bulan penuh, terkadang banyak dari masyarakat itu yang jor-joran dalam pola makannya,” jelas Husnul, saat dikonfirmasi, Kamis (11/04/2024) tadi.
Dikatakannya, jika masyarakat tentu tetap boleh mengkonsumsi makanan-makanan yang bersantan dan pedas. Asalkan, mengetahui batasan-batasan makanan yang dikonsumsi tersebut.
Baca juga :
“Sebaiknya kalau mau mengonsumsi makanan itu dibatasi, bukan tidak diperbolehkan, tapi dibatasi. Karena kalau kebanyakan akan menghambat atau mengganggu pencernaan dan menyebabkan penyakit,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Husnul juga mengingatkan agar masyarakat tetap mengonsumsi makanan yang kaya akan serat. Misalnya dengan sayur-sayuran, gado-gado, karedok atau tumis sayuran segar, yang dapat dipadukan dengan opor ayam dan rendang.
“Jadi tetap harus mengonsumsi sayuran. Kemudian kalau makan daging bisa menggunakan yang tanpa lemak dan tentunya porsi makan gunakan piring kecil, makan dengan perlahan dan hindari datang ke meja makan besar lebih dari satu kali,” katanya.
Karena itu Husnul mengimbau agar masyarakat tetap memperhatikan pola makan dengan baik selama lebaran. Tentu agar tetap sehat dan terhindar dari beragam penyakit. “Tetap jaga pola makan sehat di Hari Raya, supaya pola hidup tetap sehat dan berat badan tetap seimbang, serta terhindari dari penyakit,” imbuhnya. (rsy/sit)