Kabupaten Malang
Malang Selatan Dikepung Banjir dan Longsor, Tujuh Kecamatan Dilaporkan Terdampak
Memontum Malang – Hujan lebat yang terjadi sejak Minggu (16/10/2022) malam, mengakibatkan sejumlah wilayah di Malang Selatan, Kabupaten Malang, terendam banjir dan longsor, Senin (17/10/2022) tadi. Bahkan, sedikitnya tujuh kecamatan di wilayah Malang Selatan, menjadi sasaran luapan air dalam tensi tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Nur Fuad Fauzi, mengatakan ada enam kecamatan yang terdampak banjir. Wilayah yang terdampak, masing-masing Kecamatan Donomulyo, Pagak, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, Bantur dan Kecamatan Ampelgading.
“Khusus banjir, lokasi yang terdampak adalah seperti di kawasan Desa Pujiharjo dan Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo. Lalu, ada Desa Sumberoto dan Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo. Kemudian, Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak. Ada juga Desa Sitiarjo dan Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Serta, Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur dan Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading,” kata Fuad.
Sementara untuk tanah longsor, terkonfirmasi terjadi di Desa Srimulyono dan Desa Sukodono, Kecamatan Dampit. “Dari beberapa kecamatan tersebut, khusus Dampit (kecamatan, red) dikonfirmasi terjadi tanah longsor. Hingga sekarang, untuk korban jiwa dilaporkan masih nihil. Namun, asessment masih terus dilakukan di lapangan,” tambah mantan Kabag Humas Pemkab Malang ini.
Baca juga :
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Akibat sejumlah kejadian itu, tambahnya, sejumlah alat berat juga sudah diturunkan ke lokasi. Sambil, melakukan penyisiran atau membuka jalan, menuju ke lokasi pusat banjir.
“Ada tiga alat berat yang kami turunkan. Beberapa alat berat itu, juga dimaksudkan untuk membuka jalan ke lokasi. Karena, banyak jalan yang tertutup matrial longsor atau kayu akibat hujan deras,” lanjutnya.
Selain alat berat, Fuad menegaskan, bahwa anggota dengan dibantu TNI, Polri dan relawan, juga terus standby di lokasi. Sehingga, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bisa turut membantu warga.
“Semua anggota dalam kondisi standby di lapangan. Ini dilakukan, karena kondisi lapangan juga masih hujan. Sehingga, harus ekstra waspada dan hati-hati,” terangnya. (gie)