SEKITAR KITA
Mangkir saat Jam Belajar, 23 Pelajar Terjaring Razia Satpol PP Situbondo
Memontum Situbondo – Sedikitnya 23 pelajar dari tingkat SMA, SMK, MAN dan SMP, terjaring dalam operasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Situbondo, Senin (08/08/2022) tadi. Sejumlah pelajar terjaring razia, karena didapati sedang nongkrong di warung kopi saat proses pembelajaran sedang berlangsung.
“Puluhan pelajar itu terjaring operasi Satpol PP, ketika ada disebuah warung kopi di jalan yang menuju ke Kampus STKIP PGRI Situbondo. Selanjutnya, mereka kita bawa ke Kantor Satpol PP, untuk dibina,” ujar Kasi Bimbingan dan Pengawasan Satpol PP Situbondo, Eli Sumantika.
Dijelaskan Eli, selain dibina, pelajar yang terjaring juga diminta untuk membuat surat pernyataan, yang intinya tidak mengulangi perbuatan. Kemudian, guru maupun orang tua siswa, juga dipanggil untuk menjemput mereka ke Kantor Satpol PP.
Sebelum diizinkan pulang, sambung Eli, pihaknya mengingatkan kepada guru maupun orang tua pelajar, untuk melakukan pengawasan. Sehingga, tidak sampai terulang atau pelajar mengulangi kejadian ini.
Baca juga:
- Wabup Syah dan Dandim 0806 Serahkan Bantuan Alsintan untuk Kelompok Tani di Trenggalek
- Buka Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional, Wabup Syah Berharap Jaring Generasi Hebat untuk Trenggalek
- Gelaran Cipta Rasa Diharapkan Turut Dongkrak Perekonomian Kota Malang
- Meriahkan HUT Ke-110, Pemkot Malang Gandeng 35 Resto, Hotel dan Catering Lomba Cipta Rasa
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Sempurnakan Regulasi Aturan PPDB
Masih menurut Eli, bahwa razia ini dilakukan untuk mengedukasi pelajar agar menggunakan waktu untuk belajar. Karenanya, razia akan terus dilakukan pada saat jam pelajaran sekolah berlangsung. Jika masih ditemukan, maka pelajar akan dilakukan pembinaan serupa.
“Razia ini dilakukan agar para pelajar mempunyai efek jera. Sehingga, mereka benar-benar mengikuti proses belajar di sekolah masing-masing. Saya berharap, kepada orang tua juga benar-benar ikut mengawasi anak-anaknya,” paparnya.
Masih disampaikan Eli, bahwa dalam razia yang dilakukan, pihaknya sebenarnya berhasil menjaring 25 pelajar. Namun, dua pelajar berhasil melarikan diri dengan memanjat tembok dan meninggalkan sepeda motornya di lokasi. (her/gie)