Kota Malang

Menilik Semangat Siswa Disabilitas Mewarnai Telenan

Diterbitkan

-

CERIA : Senyum kebahagiaan atas karya yang terselesaikan sempurna. (rhd)

Memontum Kota Malang – Keterbatasan tak berarti terbatasi. Meski menyandang disabilitas, namun mereka menyimpan potensi luar biasa saat mengekplorasi bakat dan kemampuannya. Selain memiliki tingkat fokus yang tinggi, mereka juga memiliki motivasi tinggi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Tanpa rasa beban, namun penuh keceriaan, sekitar 60 siswa kelas 3-6 dari berbagai Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Malang Raya, melibas telenan yang diberikan untuk diwarnai. Wajah ceria menyelimuti mereka ketika telenan yang sebelumnya polos, perlahan namun pasti mulai berwarna-warni hingga sempurna.

FOKUS : Anak-anak penyandang disabiltas fokus mewarnai telenan hingga selesai. (rhd)

FOKUS : Anak-anak penyandang disabiltas fokus mewarnai telenan hingga selesai. (rhd)

“Mission Completed,” teriak salah satu peserta, ketika sukses mewarnai telenan dengan sempurna, dalam Lomba Mewarnai bertemakan Beautiful World di Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang, Jl. Ijen no.30A, Kota Malang, Selasa (22/7/2019).

Acara yang diinisiasi oleh YDSF Malang ini, dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia. Karena kegembiraan dan wadah mengekspresikan diri adalah milik anak-anak dengan berbagai keistimewaannya. Maka dalam milad YDSF Malang ke-10 ini, sengaja merayakan Hari Anak Sedunia bersama anak-anak istimewa (disabilitas, red).

“Melalui kesenian sebagai bagian dari pendidikan, kami mengajak adik-adik penyandang disabilitas untuk mengekpresikan diri, bermain dan belajar. Alasan memilih anak disabilitas, karena kami percaya adik-adik ini memiliki kemampuan yang sama dengan anak-anak pada umumnya. Kami juga percaya pada media apapun, termasuk telenan, mereka mampu berkarya. Dan terbukti hasilnya bagus sekali,” ungkap Anggi Anggarsasi, Manajer Operasional YDSF Malang.

Advertisement

Anggi menyebut, anak-anak tersebut di antaranya berasal dari SLB YPAC, SDLB Sumber Dharma Blimbing, SLB Kedungkandang, SDLB Ruver Kids, SdLB Pakis, SDLB YPPB, SLB Putra Jaya, SD Media Prestasi, SDLB Idayu 1 dan SDLB Idayu 2. Dalam waktu 110 menit, dengan berbagai teknik yang telah dikuasai, hampir dipastikan tugas terselesaikan semua.

“Mereka sangat senang sekali. Kemampuan mengekspresikan dirinya pada gambar sangat bagus sekali. Teknik pewarnaannya sama dengan anak-anak tanpa disabilitas. Total hadiah yang kami berikan Rp 5 juta berupa tabungan pendidikan bagi juara 1-3, dan bingkisan kepada tiap peserta,” tambah Anggi.

Selain lomba mewarnai, acara ini juga menampilkan Kak Silmi, salah satu anggota pendongeng nasional dari PPMI (Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia), yang menghibur para adik-adik peserta lomba. Sementara salah satu dewan jurinya, yaitu Sadikin Pard, pelukis difabel internasional asal Malang, yang tergabung dalam Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA) Swiss. (adn/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas