Hukum & Kriminal
Meninggal dengan Lengan Membusuk, Polres Kejar Tersangka KDRT
Memontum Pamekasan – Nasib nahas menimpa Nur Aini, 20, warga Dusun Rok Sorok, Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep. Korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) meninggal dalam keadaan sekujur lengan membusuk.
Informasi yang dihimpun Memontum, Nur Aini berkaluarga dengan M (Inisial) warga Desa Kertagena Daya, Kadur, Pamekasan. Korban sempat ikut ke rumah pelaku. Korban hanya berkisar dua bulan berada dirumah pelaku, sebab korban mengalami luka dalam di sekujur lengan.
Untuk melakukan perawatan, korban akhirnya pulang ke rumah orang tuanya di Desa Bakeong. Hanya berselang sekitar dua bulan korban meninggal dunia, akibat luka dalam yang dideritanya.
“Korban aslinya sudah dibawa ke dokter untuk dilakukan perawatan. Dokter meminta lengan korban harus diamputasi. Tapi korban tidak mau karena alasan biaya. Korban meninggal karena luka membusuk disekujur lengan,” ujar sumber yang enggan dikorankan namanya itu.
Perempuan yang juga mahasiswi itu menyebutkan pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Hanya, pelaku melarikan diri. Hingga saat ini belum ada penanganan lebih lanjut dari pihak kepolisian.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Pamekasan AKBP Djoko Lestari mengatakan, akan mengecek dulu kasus KDRT tersebut. “Saya cek dulu,” ujarnya. Djoko menambahkan, jika pelaku sudah dinyatakan buron, korpsnya akan mengeluarkan surat daftar pencarian orang (DPO). Apalagi kalau sudah tersangka harus di tangkap.
“Kalau buron kita akan keluarkan DPO. Kalau sudah tersangka harus ditangkap. Saya perintahkan ke reskrim untuk diproses hukum,” paparnya.
Sejauh mana atensi Kapolres yang sebentar lagi akam meletakkan jabatan itu, Djoko mengaku akan menyampaikan kepada kapolres yang baru. Termasuk memerintahkan kepada reskrim untuk diproses hukum. “Nanti saya akan sampaikan kepada penerus,” janjinya. (adi/syn)