Probolinggo

Menuju Kota Inklusif Ramah Disabilitas, Pemkot Probolinggo Gelar FGD Skala Prioritas

Diterbitkan

-

FGD: Gelaran Focus Group Discussion Pemkot Probolinggo. (pemkot for memontum)

Memontum Kota Probolinggo – Pemerintah Kota Probolinggo matangkan persiapan menuju Kota Inklusif Ramah Disabilitas tahun 2025-2029. Hal tersebut diketahui, dari agenda bertajuk Focus Group Discussion (FGD) Penentuan Skala Prioritas Pembangunan Inklusi yang digelar Bappeda Litbang, Jumat (28/06/2024) tadi.

Dalam FGD ini dihadiri oleh Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, serta mitra kerja dari Disability Right Fund (DRF), Disability Right Advocacy Fund (DRAF) dan Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS).

Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, menyampaikan bahwa sejalan dengan kegiatan diskusi ini juga diharapkan adanya program nyata berupa fasilitas publik yang mendukung pelayanan bagi kelompok rentan dan disabilitas di Kota Probolinggo. “Hari ini yang dilihat masyarakat itu bentuk nyata, tidak muluk-muluk. Coba bisa dilihat fasilitas publiknya, kantornya, coba di cek aksesibilitas. Setelah ini dicek, ada tidak edaran dari wali kota bahwa masing-masing harus mendukung bagi masyarakat berkebutuhan rentan,” kata Pj Wali Kota Nurkholis.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Nurkholis meminta kepada perangkat daerah di lingkungan Pemkot untuk menjadi inisiator layanan publik yang ramah terhadap masyarakat rentan.

Advertisement

Baca juga :

”Terkait dengan pelayanan kantor, dari kami dulu yang melayani masyarakat, ada tidak indikator-indikator yang kami sebutkan tadi, tidak harus sempurna, akan kita mulai dari pelayanan langsung seperti di Mall Pelayanan Publik, rumah sakit, Puskesmas, kecamatan dan kelurahan,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan dari mitra pemerintah kota yakni Project Officer DRF, Buyung Ridwan Tanjung, mengutarakan semangatnya dalam mewujudkan program kota inklusif ini. Baginya, hak-hak disabilitas dan kelompok rentan sangat perlu untuk diperjuangkan.

“Salah satu semangat yang dibangun dalam program ini adalah Nothing is Left Behind atau tidak boleh ada satupun yang tertinggal,” ujar Buyung.

Dijelaskan oleh Kepala Bappeda Litbang, Diah Sajekti, bahwa Pemerintah Kota Probolinggo mempunyai komitmen yang luar biasa untuk melibatkan semua masyarakat dalam proses pembangunan. Sesuai dengan visi membangun bersama rakyat yang berarti semua dilibatkan dan merasakan manfaat tanpa ada seorangpun yang tertinggal. Hal tersebut untuk mewujudkan Kota Probolinggo lebih baik, berkeadilan, sejahtera, transparan, aman dan berkelanjutan. (kom/pix/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Lewat ke baris perkakas