Probolinggo

Pemkab Probolinggo Gelar FGD Angkutan Ramah Disabilitas

Diterbitkan

-

FGD: Suasana FGD yang digelar Dishub Probolinggo. (pemkab for memontum)

Memontum Probolinggo – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo menggelar Forum Group Discussion (FGD) Angkutan Ramah Disabilitas di Kabupaten Probolinggo di ruang pertemuan Forum LLAJ Dishub Kabupaten Probolinggo, Kamis (14/03/2024) tadi. FGD Angkutan Ramah Disabilitas ini digelar, dalam rangka persiapan pelaksanaan kajian angkutan ramah disabilitas di Kabupaten Probolinggo oleh Tim Peneliti dari Universitas Negeri Jember.

Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto, melalui Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bambang Singgih Hartadi, mengatakan FGD Angkutan Ramah Disabilitas ini dilakukan sebagai persiapan dari penelitian dan kajian yang akan dilakukan oleh Universitas Negeri Jember dengan harapan akan terwujud transportasi yang ramah disabilitas di Kabupaten Probolinggo. “Sebelum mereka melakukan penelitian itu, maka dilakukan FGD untuk menggali data-data sekunder yang diperlukan seperti dari organisasi disabilitas seperti Pertuni, Gerkatin dan PDKAPRO,” katanya.

Bambang menerangkan, bahwa  FGD ini diperlukan agar sebelum melakukan penelitian dan kajian, Tim Universitas Negeri Jember bisa menggali informasi, kira-kira apa yang dibutuhkan dari disabilitas terhadap kebutuhan transportasi yang ramah buat disabilitas. “Harapannya bukan hanya disabilitas, tetapi transportasi yang ramah terhadap semuanya,” paparnya.

Masih menurut Bambang, dari FGD ini organisasi disabilitas menginginkan adanya sebuah kendaraan yang bisa melayani mereka. Dalam arti yang bisa digunakan untuk para disabilitas dalam kegiatannya sehari-hari. “Kebutuhannya tentu seperti tunanetra, harus ada voice note di kendaraan. Termasuk juga ada huruf braille yang ditempel di dalam kendaraan untuk pegangan dan halte. Intinya dari FGD ini diharapkan terhadap peneliti-peneliti bisa membuat kajian,” jelasnya.

Advertisement

Baca juga :

Selain sarana, terang Bambang, yang perlu dipertimbangkan juga adalah infrastruktur. Jadi harus seimbang antara sarana dan infrastruktur. Tentunya nanti bersamaan prosesnya antara sarana dan infrastruktur. Seperti halte, trotoar dan lain sebagainya harus menyesuaikan dengan desain kendaraan yang akan dipakai.

“Jadi ini baru persiapan dari penelitian dan kajian. Nanti dari penelitian ini akan dibuatkan kajian. Untuk solusinya ke depan kita bahas lagi dari hasil kajian yang sudah dilakukan. Kalau ini baru penelitian dan kajian. Dari hasil kajian itu, baru nanti kira-kira apa yang dihasilkan dalam rekomendasinya untuk kita bahas lagi,” tegasnya.

Bambang menambahkan dengan adanya FGD ini, diharapkan akan ada informasi-informasi penting yang diperoleh oleh Tim Universitas Negeri Jember sebelum melakukan penelitian dan kajian sehingga ke depan terwujud angkutan yang ramah bagi disabilitas di Kabupaten Probolinggo.

Advertisement

“Konsepnya ini nanti tidak ada angkutan khusus hanya untuk disabilitas saja, tetapi juga angkutan umum. Jadi konsepnya nanti bisa dalam satu angkutan, bisa fivety fivety ruangannya. Misalnya yang di depan untuk disabilitas dan belakang untuk penumpang umum,” tambahnya.

Pelaksanaan kegiatan ini, juga melibatkan seperti perwakilan OPD dari Dishub, Bapelitbangda, DP3AP2KB, Dinas Sosial, Satlantas Polres Probolinggo, Jasa Raharja, Pertuni hingga Organda Probolinggo. Termasuk, Persatuan Disabilitas Kabupaten Probolinggo, Gerkatin, Muslimat NU, Mitra Bakti Pertuni, SLBN Gending, SLBN Mambaul Ulum Paiton, SLN Dharma Asih, Fasilitator Teknik Program GESIT-KIAT Kabupaten Probolinggo dan Tim Universitas Negeri Jember. (kom/nun/gie)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas