Pendidikan
Meski Zona Oranye, SMAN 1 Situbondo Tetap Melaksanakan PTM
Memontum Situbondo – Penyebaran pandemi Covid-19 di Situbondo masih relatif tinggi. Meningkatnya kasus penyebaran membuat peta persebaran di Situbondo menjadi zona oranye, bahkan ada yang zona merah.
Namun demikian SMAN 1 Situbondo tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan mematuhi prokes sesuai daftar periksa kesiapan PTM yang sudah ditentukan, Senin (08/02).
PTM dengan skema kombinasi akan diberlakukan di SMAN 1 Situbondo untuk bisa menerapkan protokol kesehatan, sehingga menekan penularan Covid-19.
Kepala SMAN 1 Situbondo, Drs. Nurhidayat Yuliadi, M.Pd., menyatakan PTM di sekolahnya hari ini mencoba 1/3 dari siswa kelas XII masuk secara luring (luar jaringan atau offline) dan dari 1/3 itu dibagi 2 sesi yakni 50% sesi pagi dan 50% sesi siang.
“Di bulan Februari ini pembelajaran semester genap akan berakhir, dan siswa-siswanya akan menghadapi ujian semester kemudian ada evaluasi hasil belajar berbasis komputer dan smart school yang akan dilaksanakan secara bersama yang dikoordinir oleh Provinsi Jawa Timur pada tanggal 15 Maret 2021 nanti,” kata Nurhidayat.
Jadi dalam rangka itu, para siswa selama ini terbiasa PJJ (pembelajaran jarak jauh) dikhawatirkan memiliki sesuatu kebiasaan baru yang belum mendukung misalnya bangun siang dsb, sehingga saat ujian dikhawatirkan anak-anak didiknya belum siap secara mental termasuk materinya.
“Jadi waktu sekitar 2 minggu ini kita pergunakan untuk ceking kesiapan anak-anak termasuk membiasakan agar bisa memulai lagi disiplin tepat waktu, sehingga ketika ujian bisa mengikuti secara luring maupun daring yang penting tidak terlambat,” tambah Nurhidayat.
Sebelum PTM digelar pihak sekolah bekerjasama dengan Tim Satgas Covid-19 Kecamatan tentang kesiapan Sekolah SMA Negeri 1 menerapkan PTM, antara lain ijin orang tua, ijin dari tim satgas Covid Kecamatan.
Baca Juga : Komisi IV DPRD Situbondo Lakukan Monitoring PTM di Sekolah
Pelaksanaan PTM di SMA Negeri 1 Situbondo berjalan lancar. Seluruh siswa yang hadir dalam kondisi sehat dan sebelum masuk kelas para siswa, di cek suhu badannya, kemudian cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer yang disiapkan oleh pihak sekolah serta siswa diwajibkan pakai masker/faceshild, dan diterapkan protokol kesehatan secara ketat selama berada di lingkungan sekolah.
“Yang mengikuti PTM minggu ini hanya siswa kelas XII saja secara bergantian, pada hari senin diikuti siswa dengan nomer absen ganjil, kemudian hari Selasa siswa dengan nomer absen genap, demikian seterusnya selama 2 minggu dan akan dievaluasi apabila berjalan dengan baik, nanti akan dilanjutkan siswa kelas 10 dan kelas 11,” ujar Nurhidayat.
SMA Negeri 1 Situbondo memiliki jumlah siswa 1009 siswa, sementara siswa kelas XII berjumlah 360 siswa, ada 18 siswa KBC (Kemampuan Diatas Rata-rata) yang mengikuti program SKS. Dengan pemberlakuan 3 jam masa waktu pembelajaran di kelas di masa PTM, tetapi hanya 50% siswa dari jumlah siswa dalam satu ruang kelas, “Jadi yang mengikuti PTM hanya 18 siswa saja dari jumlah 36 siswa per kelasnya.” Jelas Drs. Nurhidayat.
“Bagi siswa yang sudah dapat ijin dari orang tuanya dapat melaksanakan PTM di sekolah. Jadi di SMA Negeri 1 Situbondo melaksanakan PTM dan pembelajaran online (daring) dari rumah masing-masing siswa.” tambahnya.
Sementara Diana siswa kelas 12 merasa senang belajar dikelas dengan tatap muka langsung dengan gurunya. kalau melalui daring dijelaskan melalui youtube kurang begitu dipahami dan dimengerti.
“Kalau melalui pembelajaran tatap muka apabila ada pelajaran yang kurang dimengerti bisa tanya langsung ke gurunya dan guru menjelaskan secara detail sampai ia mengerti,” ungkap Diana. (her/ed2)