KREATIF MASYARAKAT
Nasi Sabur, Kuliner Lawas Khas Situbondo

Memontum Situbondo – Kabupaten Situbondo tidak hanya dikenal dengan keindahan wisata pantai. Namun, berbagai kuliner yang kaya akan rempah-rempah, pun juga dimiliki oleh Situbondo. Seperti salah satunya, Nasi Sabur, yang merupakan kuliner khas Situbondo.
Mengunjungi Situbondo, kurang pas rasanya bila tidak mencicipi Nasi Sabur. Konon, menu legendaris ini sudah ada sejak zaman lampau dan sajiannya pun tidak pernah berubah.
Nasi Sabur adalah nasi putih biasa yang ditaburi beberapa makanan pelengkap seerti serundeng plus lauk daging sapi dan tahu yang dimasak menggunakan bumbu opor. Selain itu, Nasi Sabur yang juga dikenal dengan nama Nasi Ringgit, ini juga dalam penyajiannya disuguhkan dengan menggunakan sambel garam.
Meski menu dari Nasi Sabur tergolong sangat sederhana, namun makanan khas ini tetap menjadi bagian masyarakat Situbondo. Bahkan, begitu menyebut makanan ini, pasti masyarakat, khususnya Situbondo belahan Timur, di Kecamatan Asembagus, Banyuputih dan Kecamatan Kota Situbondo, sangat melekat.
Baca juga :
- Terima Penghargaan Anugerah Meritokrasi 2023, Bukti Birokrasi ASN Jember Berjaya
- Selama Tahun 2023, Pemkab Lumajang Lakukan Pemberantasan Rokok Ilegal di 496 Titik
- Diskominfo Lumajang Sabet Prestasi di GOR Academy National Bootcamp 2023
- Peringati Hari Menanam, Mbak Cicha Ajak Kaum Perempuan Kediri Gelorakan Gerakan Menanam Pohon
- Pj Wali Kota Malang Tinjau Pembangunan Separator Kayutangan hingga Median Jalan Semeru
“Selain rasanya yang lezat dan nikmat, Nasi Sabur juga ramah di dompet. Karena, untuk persatu porsi biasa dijual dengan harga sekitar Rp13 ribu,” kata Mahrus (29), salah seorang sopir travel asal Banyuwangi, yang biasa menikmati sajian ini, Senin (29/08/2022) tadi.
Dirinya yang merupakan salah satu penyuka Nasi Sabur, hampir tidak pernah melewatkan kesempatan saat melintas di Situbondo. Bahkan, tidak jarang beberapa penumpangnya, pun turut diperkenalkan dengan makanan khas Situbondo ini.
“Karena ingin merasakan, terkadang penumpang juga ikut makan,” paparnya.
Seorang penjual Nasi Sabur di Jalan Raya Kelurahan Patokan, Ririk (40), mengatakan bahwa dirinya menjual nasi khas ini, karena memang sudah turun temurun. Selain makanan yang disajikan adalah memang makanan khas, juga karena harganya yang murah meriah. Sehingga, banyak diminati dan mendapat tempat di masyarakat.
“Saya menjual Nasi Sabur ini, karena memang usaha orang tua. Jadi, saya sebagai generasi lanjutan. Sementara masyarakat, juga sangat meminati makanan ini,” ungkapnya. (her/gie)

-
Hukum & Kriminal3 minggu
Pulbaket Dugaan Penyalahgunaan Pembangunan dan Penjualan Rumah Subsidi Sumbersuko Terus Didalami
-
Kota Batu4 hari
Batu Shining Orchids Week 2023 Didorong Jadi Tuan Rumah Pameran Anggrek Tingkat Asia Pasifik
-
Jember4 minggu
Libatkan Swasta Melalui CSR, Pemkab Jember Lakukan Pasar Murah dan Pemberian Makanan Tambahan
-
Kediri4 minggu
Menang Telak Lawan Madura United, Mas Dhito: Komunikasi dan Disiplin Tim Sangat Bagus
-
Politik3 minggu
Alat Peraga Kampanye Tetap Eksis, Bawaslu Trenggalek Akan Lakukan Penertiban
-
Kabar Desa3 minggu
Gebyar Pembangunan Perkebunan Jatim, Ketua Gapoktan Margo Makmur Terima Paket Pengolahan Kopi
-
Kota Malang3 minggu
Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Malang Tegaskan Pentingnya Komunikasi dalam Penertiban Simbol Parpol
-
Berita Nasional4 minggu
Dorong Produk UMKM Berbahan Sawit Go Internasional, BPDPKS Gelar Pameran UKMK Sawit di Kota Malang