Kota Malang
Operasi Pasar Diskoperindag Kota Malang Diserbu Pedagang
Memontum Kota Malang – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, menggelar operasi pasar, Jumat (03/02/223) tadi. Pelaksanaan itu, digelar di Pasar Sawojajar, Kota Malang.
Kasi Pengendalian Pengawasan, Luh Putu Eka, menyampaikan jika operasi pasar tersebut telah dilakukan untuk ketiga kalinya. Dengan tujuan, untuk mencukupi ketersediaan pasokan minyak subsidi yang diperuntukkan untuk rakyat.
“Makanya, ini kita dengar istilah minyak goreng rakyat, karena memang diperuntukkan bagi masyarakat. Operasi pasar ini, sudah kita gelar yang ketiga kalinya. Karena, ini merupakan program dari kementerian perdagangan, dikhususkan untuk pasar yang dalam jangkauan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP),” jelas Eka-sapaan akrabnya.
Dikatakan Eka, untuk jumlah distribusi minyak goreng tersebut perpasar dijatah 100 karton. Namun, hal itu nantinya akan dilakukan evaluasi kembali jika persediaan minyak goreng subsidi laris dan mampu terjangkau di masyarakat.
Baca juga:
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
“Dengan harga segitu, mampulah masyarakat menjangkau dibandingkan dengan minyak lainnya, karena minyak goreng yang subsidi hanya ‘Minyakita’. Nanti, kita lihat kalau persediaan di pasar kurang, maka kita upayakan distribusi kembali,” ujarnya.
Untuk harga minyak goreng subsidi tersebut, per karton isi 12 liter dihargai Rp 151.500. Namun, ditekankan jika harga tersebut hanya untuk para pedagang, bukan konsumen (pembeli) secara langsung. Sedangkan, untuk para pembeli per liternya harus membayar Rp 14.000. Sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
“Harga minyak untuk pedagang ini, Rp 12.600 per liternya. Kalau konsumen akhir itu Rp 14.000 per liter. Itu kita sesuaikan dengan HET. Kalau ada yang jual lebih dari itu, nanti akan kita beri sanksi, atau pencabutan ijin juga bisa,” katanya.
Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berharap nantinya bisa menyasar seluruh pasar yang ada di Kota Malang. Sebab, semua masyarakat dinilai membutuhkan minyak goreng subsidi tersebut, apalagi saat ini juga sudah menjelang bulan Ramadan.
“Kita berharap ini bisa kita lakukan di semua pasar. Apalagi sudah menjelang puasa, kita antisipasi biar stabil dulu. Pasokannya terutama, kalau pasukan sudah ada ya aman lah,” lanjutnya.
Sebagai informasi, untuk tiga pasar yang telah disasar oleh Diskoperindag Kota Malang, yakni Pasar Madyopuro, Pasar Bunulrejo, dan Pasar Sawojajar. Pada Senin, (06/02/2023) mendatang, juga akan dilakukan operasi pasar tersebut di Pasar Sukun.
Sementara itu, salah satu Pedagang Pasar Sawojajar, Kholiq, mengatakan memang minyak goreng subsidi tersebut terbilang langka di pasaran. Sehingga, beberapa waktu lalu sempat kosong bahkan juga mengalami kenaikan harga.
“Kalau minyak yang botolan memang masih kosong. Ini yang kita dapatkan hari ini minyak kemasan bantalan. Sebelumnya kita jual Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu. Sekarang kita jual Rp 14 ribu,” imbuh Kholiq. (rsy/sit)