Bengkulu
Antisipasi Banjir, DPUPR Kota Bengkulu Siapkan Normalisasi Sungai Rupat
Memontum Bengkulu – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (DPUPR) kembali melakukan normalisasi beberapa saluran air yang menjadi dangkal karena sedimentasi maupun dari sampah. Beberapa normalisasi itu, yakni saluran air Sungai Rupat, yang sekarang masih menunggu izin dari BKSDA.
“Sungai rupat itu normalisasi mulai 2021. Tahun ini (2023), kita lanjutkan kembali sekitar 500 meter. Sedangkan dari jembatan hingga muara, itu belum dilakukan karena masih menunggu izin BKSDA. Mudah-mudah dalam waktu dekat, izinnya itu keluar dan akan kita bisa lanjutkan lagi,” kata Kepala Bidang (Kabid) SDA DPUPR, Yosef Feri Yorizal, Jumat (03/02/2023) tadi.
Diterangkan Yosef, tujuan dilakukan pengerukan menggunakan alat berat ini, agar saluran air kembali lancar. “Pengerukan ini langkah kita untuk mengatasi banjir di daerah sekitar sungai. Seperti lingkar barat, muara dua dan pagar dewa,” paparnya.
Baca juga:
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Pada intinya, ungkapnya, kita tetap melanjutkan normalisasi saluran-saluran terutama saluran besar yang ada di Kota Bengkulu. Termasuk, Sungai Rupat ini. “Untuk tahun 2023, DPUPR memang menargetkan beberapa saluran air. Ada Sungai Rupat, Lempuing, Padang Serai di Pematang Gubernur dan beberapa saluran permukiman lainnya,” jelasnya.
Dengan adanya normalisasi sungai, imbuhnya, diharapkan membuat sungai lebih bersih. Terutama, bisa menampung debit air lebih banyak dan mengurangi risiko banjir.
“Mudah-mudahan dengan normalisasi saluran, mulai dari sedimentasi, sampah termasuk sampah yang ada di saluran, bisa terangkat agar dapat membuat sambungan yang lebih banyak untuk resapan. Dan mudah-mudahan dengan dilakukan normalisasi, tidak ada lagi banjir,” lanjutnya. (mc/bkl/sit)