Mojokerto
Pabrik Tahu Mojoanyar Buang Limbah Cair ke Sungai
Memontum Mojokerto – Keberadaan pabrik tahu yang beroperasi di Jln. Raya Kepuhanyar Desa Kepuhanyar Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto menuai masalah, pasalnya pabrik tersebut telah membuang limbah cair hasil pengolahan tahu ke badan sungai di areal beroperasinya pabrik tersebut.
Pantauan team memontum.com, Jum’at (21/9/2018) terlihat jelas pada badan sungai yang berjarak hanya 2 meter berada di sebelah selatan UD. Sumber Agung (pabrik industri tahu), terlihat air yang berbusa berwarna putih pekat dan panas keluar dari pipa yang berasal dari UD ()Sumber Agung.
Saat ditelisuri oleh team sungai kecil tersebut mengalir ke arah sungai kali Brantas yang berjarak kurang lebih sekitar 2 kilometer dari lokasi pabrik.
Menurut salah satu karyawan yang berinisial NO, limbah cair tersebut tidak langsung di buang ke sungai namun dialirkan dulu ke kolam atau tandon, setelah itu langsung dialirkan ke sungai tanpa melalui proses lagi, bahkan setelah produksi selesai kolam tersebut juga langsung habis, limbah cair tersebut bercampur dengan air cuka.
“Kadang satu tahun sekali ada orang yang mengambil air limbah hasil dari produksi, saya tidak tau dari pihak mana yang jelas katanya buat di tes di laboratorium, sampai saat ini tidak ada warga yang protes terkait limbah cair yang dibuang ke sungai sebelah, namun warga protes ketika asap pembakaran tertiup angin ke pemukiman warga karena debunya mengotori rumah warga dan membuat sesak nafas,” ucapnya
Masih tuturnya, jika sungainya tidak mengalir bau nya sangat menyengat, mangka nya masyarakat selalu membuka pintu air yang berada di sebelah barat pabrik agar limbah cair dari hasil produksi tahu tesebut langsung hilang ikut tebawa air sungai.
Menurut peneliti Limbah cair yang dihasilkan dari produksi tahu berasal dari proses pencucian, perebusan, pengepresan dan pencetakan tahu kadar airnya sangat tinggi. Limbah cair tahu dengan karakteristik mengandung bahan organik tinggi dan kadar BOD, COD yang cukup tinggi pula, jika langsung dibuang ke badan air, jelas sekali akan menurunkan daya dukung lingkungan, padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang akan menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman dimana kuman ini dapat berupa kuman penyakit atau kuman lainnya yang merugikan lingkungan.
Bila dibiarkan dalam air limbah akan berubah warnanya menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini akan mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan maka akan menimbulkan penyakit gatal, diare, dan penyakit lainnya dan bila digunakan untuk mengairi tanaman berdampak tanaman tersebut tidak bisa meninggi alias kerdil.
Hingga berita ini diturunkan pemilik pabrik belum bisa dimintai keterangan, menurut salah satu karyawannya beliau tidak ada ditempat sedang ada urusan.(den/gan/yan)