Kota Malang
Paripurna Istimewa HUT Kota Malang ke 109, DPRD Kota Malang Dorong Pembangunan Kebutuhan Primer Masyarakat
Memontum Kota Malang – Dalam peringatan HUT Kota Malang ke 109, DPRD Kota Malang menggelar Rapat Paripurna Istimewa, di ruang rapat paripurna gedung DPRD Kota Malang, Jumat (31/03/2023) tadi. Paripurna itu, dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika dan dihadiri oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Malang Widayati Sutiaji, Wakil Ketua 1 TP PKK, Ely Estiningtyas, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, serta perwakilan Wali Kota Batu.
Pada momen peringatan tersebut, diawali dengan penampilan tari topeng bapang, lalu pembacaan sejarah berdirinya Kota Malang, yang dibacakan oleh salah satu anggota DPRD Kota Malang, Harvard Kurniawan dan pertunjukan video oleh DPRD Kota Malang. Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menyampaikan jika momen peringatan HUT Kota Malang ke 109 patut dihargai. Terlebih, pada masa kepemimpinan Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, telah terjadi banyak pembangunan yang dilakukan.
“Kita melihat apapun ini tetap kita syukuri dan tidak mudah ada berada sampai dititik ini. Apalagi, sudah pencapaian Kota Malang, yang ke 109. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, seluruh perangkat kerja, Forkopimda yang terlibat, dan tentunya seluruh masyarakat yang terus bersama membangun Kota Malang yang bermartabat,” jelas Made.
Kemudian, di dalam pembangunan tersebut, pihaknya juga menyadari jika ditemukan kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada program kerja yang dilakukan oleh Pemkot Malang. Dalam hal ini, pihaknya juga akan mendorong Pemkot Malang untuk lebih fokus pada kebutuhan primer publik.
“Yang kurang-kurang ini kita sadari bersama, kadang-kadang hal kecil itulah yang kita sering lupakan. Saya sering mengingatkan kepada Pak Wali, jangan lupakan kebutuhan primer publik Kota Malang. Sehingga sebaik apapun pencapaian kita, jika kebutuhan primer belum terpenuhi maka tetap akan menjadi sorotan masyarakat,” katanya.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
- Sosialisasi Perubahan Permendagri Soal BMD dan Aset, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Kehati-hatian dan Tertib
- Plt Bupati Malang bersama Kemenkes Launching Integrasi Layanan Primer untuk 39 Puskesmas
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan jika di masa kepemimpinannya, telah banyak inovasi yang dihadirkan dan akan terus dikembangkan. Diantaranya mulai dari digitalisasi, penekanan angka stunting dan kemiskinan, serta dorongan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal di Kota Malang.
“Kalau itu banyak hal. Diantaranya, digitalisasi ini sudah masuk, UMKM juga akan terus kita dorong, termasuk penekanan angka stunting, dan angka kemiskinan,” ujar Sutiaji.
Lebih lanjut disampaikan, dengan dicapaianya usia ke 109 tahun Kota Malang, pihaknya berharap agar tema ‘Mandiri, Tangguh, dan Berkelanjutan’ dapat direalisasikan dalam pembangunan Kota Malang. Dimana mandiri yang dimaksud, bukan hanya perihal APBD nya, tetapu juga mandiri masyarakatnya.
“Sebagaimana disampaikan oleh Bung Karno dalam Tri Sakti itu. Bahwa kita harus punya kemandirian ekonomi, kemiskinan juga harapannya bisa kita tekan, dan pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan,” lanjutnya.
Terkait dengan tangguh, Wali Kota Sutiaji berharap masyarakat Kota Malang dapat menghadapi masalah disrupsi digital. Karena arus budaya luar yang masuk saat ini sangat luar biasa. “Ini harus ada ketangguhan dan karakter bangsa yang terbangun dengan baik. Sehingga ini menjadi komitmen kita semua. Kita harus maju, tapi jangan lupa kita punya jati diri demokrasi, musyawarah. Jangan sampai itu tercabik-cabik hanya karena persoalan perbedaan,” tambahnya.
Kemudian, siapapun pemimpinnya nanti, perlu diingat bahwa keberhasilan yang dicapai di tahun ini adalah keberhasilan yang dicapai di periode sebelumnya. Sehingga, harus ada satu kesatuan, dan harus ada berkelanjutan ke depan. (rsy/sit/adv)