Kota Malang
Pasca Aksi Pengerusakan, Aremania Pasang Logo dan Minta Manajemen Tak Bubarkan Tim
Memontum Kota Malang – Buntut pengerusakan di Toko Merchandise Kantor Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang terjadi beberapa hari yang lalu, membuat manajemen dan suporter Arema FC, berkumpul. Mereka sepakati, bahwa klub akan tetap eksis dan meniadakan rencana untuk membubarkan tim. Hal itu, dikatakan oleh Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, saat konferensi pers, Selasa (31/01/2023) sore tadi.
Dikatakan Wiebie, jika pihaknya tetap mengawal Arema FC, untuk terus bertanding. Hal itu, juga mendapatkan support dari pemain maupun suporter Arema FC. Karena itu, dirinya akan terus memperjuangkan keberlangsungan tim di laga 1, 2 dan 3.
“Syukur alhamdulillah, jawaban dan pertanyaan dari tim maupun Aremania, terjawab hari ini dan baik. Saya masih tetap memperjuangkan liga 3 dan 2 bergulir. Kita intinya, mohon maaf. Pemain juga sudah banyak yang tanya dan berkeluh kesah. Saya sebagai manajer tim, cuma bisa minta support mereka. Baik pemain maupun suporter, mereka peduli terhadap keberlangsungan Arema FC,” jelas Wiebi.
Dikatakannya, jika saat ini pihaknya juga sedang fokus pada agenda terdekat. Yakni, pertandingan liga 1 antara Arema FC melawan PSM Makasar, yang akan berlangsung di tanggal 4 Februari 2023, mendatang.
Baca juga :
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
“Alhamdulillah, hari ini ada latihan, khususnya anak-anak baru. Tinggal besok tanggal 4 kita main, tapi masih belum tahu berangkat kapan. Yang utama, intinya kami menerima kedatangan para Aremania. Tim tetap mempersiapkan pertandingan untuk tanggal 4,” ujarnya.
Sementara, saat disinggung terkait dengan penetapan tujuh tersangka dari Polresta Malang Kota, pihaknya mengatakan jika menyerahkan proses peradilan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. “Urusan tersebut saya serahkan kepada kepolisian. Intinya tugas saya adalah bagaimana untuk menampung keluhan dari anak-anak pemain,” katanya.
Senada dengan itu, perwakilan manajemen Arema FC, Dani Agung Prasetyo, berharap agar pihak kepolisian dapat berlaku profesional dalam pemeriksaan motif serta dalang aksi ricuh kala itu. “Kami, manajemen Arema FC, yang pertama menentang keras adanya pengrusakan, penganiayaan, dan pembakaran terkait logo Arema. Jadi, dari pihak manajemen sudah menyerahkan masalah pengrusakan, penyerangan, kepada pihak kepolisian. Harapan kita agar polisi secara tegas mengungkap pelaku atau dalang dari aksi ricuh kemarin,” ujar Dani.
Sebagai informasi, dalam kesempatan itu Aremania juga kembali memasangkan logo Arema FC di lokasi halaman yang sempat dirusak sekelompok orang pada Minggu (29/01/2023) siang. (rsy/gie)