Berita

Pecahkan Rekor Peserta Terbanyak Makan Nasi Jagung

Diterbitkan

-

PDAM Tirta Dharma Probolinggo juga ikut berpartisipasi pada Hari Jadi Kota Probolinggo ke 661

Rangkaian Peringatan Hari Jadi Kota Probolinggo Ke 661

Memontum Probolinggo – Apel dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Probolinggo ke-661 diikuti oleh 30 peserta dengan mengenakan busana pendalungan, seperti etnis Jawa, Arab dan Tionghoa di gelar di halaman kantor walikota Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Kanigaran dan tetap protkol kesehatan karena masih pandemi Covid-19

Selain mengenakan busana Pendalungan, baik pembawa acara maupun komandan regu pada saat apel juga menggunakan 5 bahasa seperti Bahasa Jawa/Madura, Arab, Tionghoa dan Pendalungan atau bahasa khas Probolinggo.

Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengenakan gamis yang merupakan busana khas Timur Tengah. Sedangkan Wakil Walikota Probolinggo, Soufis Subri mengenakan busana khas Tionghoa, Jumat (4/9/2020).

Belasan ribu warga kota menikmati makanan nasi jagung secara serentak yang dilakukan di semua tempat. Hari Jadi Kota Probolinggo ke 661memecahkan rekor. Yang lebih unik lagi, ada acara tasyakuran dengan nasi jagung yang dilakukan secara virtual di setiap instansi pemerintah maupun tempat ibadah yang ada di Kota Probolinggo. Acara diawali potong tumpeng nasi jagung dan dilanjutkan dengan makan bersama.

Advertisement

Puluhan karyawan PDAM Tirta Dharma Kota Probolinggo misalnya, mereka juga merayakan dengan memotong tumpeng lalu makan nasi jagung bersama-bersama. Mereka berbaur menjadi satu baik pimpinan maupun staf karyawan.

Direktur PDAM Tirta Dharma, Siswadi mengajak masyarakat untuk bersama – sama mewujudkan Kota Probolinggo yang lebih baik lagi melalui program-program pembangunan yang telah dirancang oleh pemerintah,baik jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.

“Dampak penyebaran virus Corona segera bisa diakhiri, agar bisa hidup normal seperti semula.Selain itu kedepan Kota Probolinggo agar lebih baik pada tahun ini. Hari ini Kota Probolinggo sudah memasuki usia yang ke 661 tahun.Alhamdulillah tanggal 4 september ini juga bersamaan dengan peringatan hari pelanggan PDAM,” harapnya

Jemaah Masjid Agung Raudlatul Jannah juga tidak ketinggalan ikut menggelar makan nasi jagung bersama. Meski sederhana namun terasa nikmat karena disantap bersama-sama.Tidak hanya itu warga kotapun juga ikut berpartisipasi membagikan ribuan nasi jagung ke pengguna jalan.

Advertisement

Acara makan nasi jagung serentak ini tercatat dalam sejarah sebagai peserta terbanyak yakni ada 16.852 peserta yang makan nasi jagung di seluruh Kota Probolinggo. Mulai pejabat para ASN hingga semua elemen masyarakat.

Menurut Paulus Pangka, Ketua Umum Leprid, sebelumnya sudah tercatat rekor sekitar 5 ribu peserta makan nasi jagung. Namun pada Hari Jadi Kota Probolinggo yang ke 661 tahun ini, rekor baru muncul dengan jumlah 16.852 ribu lebih peserta makan nasi jagung secara virtual.

“Memberikan apresiasi kegiatan yang diprakarsai Walikota Probolinggo, yang telah berhasil memprakarsai pangan lokal, makan bareng sego jagung terbanyak dan diikuti peserta mulai pejabat hingga warga kota hingga tercatat rekor dan memberikan piagam dan penghargaan dari Leprid,” jelas Paulus .

Sementara menurut Walikota Habib Hadi, nasi jagung merupakan makanan khas Kota Probolinggo, dan harus terus dilestarikan. “Kami tetap memunculkan berbagai etnis mulai dari Suku Jawa, Madura, Arab dan Tionghoa, dan komunitas dari nelayan juga petani. Itu menunjukkan perbendaan tidak menjadi kendala, kebersamaan menjadi kunci Kota Probolinggo keberhasilan, membangun Kota Probolinggo lebih baik lagi,” ujarnya.

Advertisement

“Dan makan khas nasi jagung diikuti semua lapisan masyarakat, instansi, perusahaan, jemaah gereja dan di masjid dengan peserta terbanyak mendapatkan rekor Indonesia. Dan pangan lokal perlu kita lestarikan. Dan pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga perekonomian warga kembali hidup dan berkembang,” harapnya. (geo/mzm)

 

Advertisement
Lewat ke baris perkakas