Kabar Desa
Pemerintah Desa Mojowarno Jombang Bagikan BLT DD Tahap III
Memontum Jombang – Pemerintah Desa Mojowarno, melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa Tahap III.
Pelaksanaan sendiri, digelar di Kantor Balai Desa Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Senin (21/06) tadi.
Baca juga:
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
- Kombes Pol Nanang Jabat Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Buher Jabat Dirreskrimsus Polda Jatim
Desa Mojowarno merupakan desa yang terdiri dari tiga dusun. Yakni, Dusun Mojowarno 1, Mojowarno 2 dan Dusun Sidoluwih. Sementara total penduduknya, sebanyak 5.400 jiwa.
Kepala Desa Mojowarno, Tatag Yudianto, dalam keterangannya mengatakan, Pemdes Mojowarno melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang berasal dari Dana Desa tahap III kepada 160 warga. Besaran nominal bantuan, yaitu Rp 300 ribu tiap warga.
Selain menyalurkan pembagian BLT kepada warganya, Pemdes Mojowarno yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, juga sedang berusaha mengembangkan perekonomian masyarakat di masa pandemi melalui BUMDes.
“Saat ini sudah dikembangkan tiga unit usaha yang berasal dari BUMDe. Yakni, unit usaha pembibitan bunga, unit usaha pembibitan buah dalam pot serta unit usaha pangan (Sembako),” ungkapnya.
Harapan ke depannya dari BUMDes, tambahnya, tentu bisa memunculkan unit usaha yang lain. Seperti, membuat usaha kerajinan kelompok yang sekiranya bisa ditampung oleh BUMDes.
Tatag Yudianto menambahkan, Pemdes Mojowarno baru-baru ini juga menerima penghargaan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Kewenangan untuk menentukan penerima penghargaan semua dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasil (BPIP) dan Pemdes Mojowarno berupaya supaya kehidupan beragama di Mojowarno bisa saling menghormati serta toleransi beragama sangat kita junjung tinggi sejak dulu.
“Pemdes Mojowarno berusaha memupuk rasa saling menghormati antar agama. Setiap kegiatan masyarakat saling toleransi, saling membantu serta saling memahami satu sama lainnya,” tutur Tatag Yudianto. (azl/ed2)