Probolinggo
Pemilik Agen Isi Ulang Oksigen dan Jasa Tukang Las Kelimpungan Hadapi Kelangkaan Oksigen
Memontum Probolinggo – Kelangkaan tabung gas Oksigen masih terjadi di beberapa daerah. Hal itu juga terjadi di Jalan KH Achmad Dahlan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, stok tabung gas Oksigen berkurang drastis sedangkan permintaan isi ulang tabung gas Oksigen meningkat.
Fenomena tersebut terjadi bersamaan dengan meningkatnya kasus Covid-19 dengan pasien di rumah sakit ataupun yang melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga :
- Pj Bupati Ugas Buka Jumbara PMR XVII PMI Kabupaten Probolinggo
- Pj Bupati Probolinggo Monev Progres Pembangunan Infrastuktur mulai Irigasi, Gedung dan Jalan
- Kemenkominfo Gelar Diskusi Literasi Digital di PP Nurul Jadid Paiton dengan Hadirkan Dewi Hajar
Menanggapi hal itu, Pemilik isi ulang Syarifah Gas, Bambang mengatakan, pasokan tabung gas Oksigen atau cylinder gas memang mengalami kelangkaan.
“Memang ada kekurangan sekarang, namun Forkopimda baik Kota/kabupaten masih mau mengupayakan melalui koordinasi. Mudah-mudahan bisa membantu peredaran dan sirkulasi buat masyarakat, baik agen juga tukang las maupun pedagang besi tua,” kata Bambang saat melakukan audiensi bersama Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib, juga Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari, Jumat (23/07).
Lebih lanjut, produsen gas Oksigen pun, kata dia, saat ini mengalihkan sebagian besar hasil produksinya ke rumah sakit. Menurutnya, terdapat banyak kemungkinan permintaan tabung gas Oksigen dan Oksigen meningkat.
“Sekarang semua produsen sudah mengalihkan sebagian besar produksinya untuk rumah sakit ” kata Bambang menambahkan.
Sementara itu, Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari, mengatakan kebutuhan Oksigen akan terus meningkat selama terjadi mobilitas yang tinggi dan berimbas pada laju penularan Covid-19. Bukan hanya Oksigen, obat dan tenaga kesehatan pun akan mengalami keterbatasan.
“Selama masyarakat masih tetap melakukan mobilitas tinggi maka akan memiliki efek cepatnya penularan Covid ini. Bukan hanya Oksigen, tapi obat dan nakes pun akan terbatas jadinya,” kata Kapolres.
Sekedar diketahui, Menteri Kesehatan sempat mengungkapkan, kapasitas produksi Oksigen nasional sebanyak 866 ribu ton per tahun, namun utilitasnya 75 persen sehingga secara riil tercatat produksi Oksigen setiap tahun hanya 640 ribu ton.
Dari angka tersebut, saat ini produksi Oksigen 90 persen telah dialihkan untuk sektor medis di tengah krisis Oksigen. (geo/ed2)