Lamongan
Pemkab Lamongan Optimis Turut Kontribusi Turunkan Angka Stunting Indonesia
Memontum Lamongan – Sesuai target Presiden Joko Widodo terkait pencapaian kasus stunting turun di bawah 14 persen di tahun 2024, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, optimis Kabupaten Lamongan dapat berkontribusi dalam pencapaian tersebut. Hal itu disampaikannya, seusai mengikuti Apel Siaga Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak secara virtual di Command Center Pemkab Lamongan yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kamis (12/05/2022) tadi.
“Saya rasa ini bukan target yang tidak bisa kita lakukan. Meskipun demikian, penurunan stunting tidak mungkin dapat dilakukan sendiri, seluruh elemen memiliki kontribusi dalam menurunkan kasus stunting. Ini merupakan tugas kita bersama, pekerjaan besar kita bersama dalam menurunkan angka stunting,” tegas Bupati Yuhronur di hadapan kader TPK Lamongan.
Bupati Yuhronur juga menekankan, agar seluruh instansi di Kabupaten Lamongan berkontribusi dalam memberantas stunting. “Tidak hanya Dinas PPKB saja, semua elemen berkontribusi. Bahkan, Dinas Pemuda dan Olahraga pun bisa berkontribusi, termasuk keterlibatan TNI, POLRI, bahkan KUA dalam upaya menurunkan stunting di Lamongan. Seluruh instansi pasti ada program yang memberantas stunting,” tuturnya.
Baca juga:
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
- Hujan Deras Disertai Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang di Dua Lokasi Kota Malang
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), dr Fida Nuraida, mengungkapkan bahwa pihaknya telah siap mendukung target percepatan penurunan stunting dengan membentuk 1.036 tim TPK yang siap terjun lapangan mendampingi keluarga berencana di Lamongan. “Kami sudah membentuk tim pendamping keluarga 1036 tim TPK, dimana masing-masing tim terdiri dari kader posyandu, bidan desa dan kader KB dengan total 3.108 orang,” ungkapnya.
Sebagai pendamping keluarga, lanjut dr Fida, tim TPK dalam tugasnya akan melakukan serangkaian kegiatan terhadap keluarga yang memiliki ibu hamil, pasca salin, anak dibawah 5 tahun dan calon pengantin/calon PUS untuk mendeteksi dini faktor stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau pencegahan pengaruh faktor risiko stunting.
Dengan kerja sama seluruh pihak tak terkecuali peran masyarakat, dr Fida berharap, prevalensi angka stunting di Kabupaten Lamongan semakin menurun. Turut hadir mendampingi Bupati Yuhronur, Ketua TP PKK Lamongan Anis dan Sekda Moh Nalikan. (zen/sit)