Blitar
Pemkab Tak Relokasi Korban Longsor Krisik
Memontum Blitar – Pemerintah Kabupaten Blitar tidak merelokasi korban longsor di Desa Krisik Kecamatan Gandusari beberapa waktu lalu. Meski longsor tersebut mengakibatkan kerusakan beberapa rumah warga.
Ada beberapa rumah warga yang terdampak longsor, bahkan ada lahan warga yang juga ikut terbawa longsor. Kendati demikian, hal tersebut tidak serta merta membuat Pemerintah Kabupaten Blitar malakukan relokasi terhadap korban longsor.
“Berdasarkan hasil survey lapangan yang kami lakukan, warga yang terdampak longsor tidak akan di relokasi,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar, Harpiyanto Nugroho, Selasa (26/12/2017).
Lebih lanjut Harpi menyampaikan, keputusantersebut diambil karena masih bisa dilakukan tindakan sebelum relokasi dilakukan, yaitu dengan membuat plengsengan dan bronjong kawat. Artinya, bekas longsor tersebut tidak membahayakan bagi warga, sehingga tidak perlu dilakukan relokasi.
“Kecuali kalau bekas longsor mengancam warga dan tidak bisa diambil tindakan lainnya, baru kami lakukan relokasi”, tandas Harpi.
Harpi menambahkan, dampak longsor tersebut tidak meluas yang berdampak terhadap banyak warga, namun hanya terjadi pada beberapa warga saja. Seperti yang terjadi di Desa Olak-Alen Kecamatan Selorejo yang mengalami longsor pada akhir tahun 2016 lalu.
“Longsor di Desa Krisik Kecamatan Gandusari, berbeda dengan kasus longsor di Desa Olak-Alen Kecamatan Selorejo, sehingga tindakan yang dilakukan juga berbeda”, ibuh Harpi.
Menurut Harpi, setelah dilakukan survey bersama instansi terkait, saat ini akan dilakukan pengkajian dan pembahasan terkait rencana pembangunan plengsengan atau penahan tebing. Karena rumah warga yang terdampak longsor berada di tebing, maka penanganan yang dilakukan yaitu dengan membuat plengsengan penahan tebing.
“Kami bersama instansi terkait masih membahas terkait anggaran dan jadwal dimulainya normalisasi bekas longsor”, jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, musibah tanah longsor di wilayah Kecamatan Gandusari tersebut terjadi pada Rabu (7/12/2017) malam. Ada tiga desa yang terdampak yaitu, Desa Semen, Desa Tulungrejo dan Desa Krisik. Dimana Desa Krisik menjadi desa yang terdampak paling parah jika dibandingkan dengan dua desa lainnya. (jar/yan)