Pemerintahan
Pemkab Trenggalek Raih Predikat Kinerja Terbaik dari KPPN Kediri
Trenggalek, Memontum – Meraih predikat kinerja terbaik dalam penyaluran Dana Desa oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kediri, Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin berharap konvergensi penanganan stunting hingga ke tingkat Desa.
Penghargaan tersebut diterima Bupati Trenggalek pada rapat koordinasi, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Dana Desa tahun 2019 untuk percepatan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa tahun 2020 di aula KPPN Kediri.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Trenggalek menyampaikan ungkapan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada Pemkab Trenggalek.
Pihaknya hadir secara pribadi disini juga untuk menyampaikan apresiasi saya kepada rekan-rekan mulai dari Bappeda, Bakeuda, Inspektorat, Dinas PMD dan juga OPD yang lain.
“Saya berpesan meskipun mendapat predikat terbaik tetapi juga belum ideal, karena Presiden Jokowi sekarang mendorong terus untuk evidence based budgeting, performance based budgeting and spending, kita perlu mengikuti ritme beliau, salah satunya saya minta Bappeda untuk perencanaan dikawal lagi, lebih baik lagi, ” kata Arifin, Rabu (18/12/2019) siang.
Dikatakan Arifin, untuk pencairan Dana Desa, pihaknya meminta kepada Dinas PMD untuk berkoordinasi dengan Bappedalitbang terkait dengan prioritas Nasional maupun Kabupaten.
“Apa saja mandatory yang harus dilakukan oleh Desa termasuk konvergensi stunting, meskipun kita terbaik konvergensi stunting menurut versi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, tetapi jangan hanya berhenti di level Kabupaten, di Desa juga harus seperti itu, ” imbuhnya.
Tak lupa, ia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh desa yang tepat waktu dalam penggunaan dana desanya sehingga Trenggalek menjadi salah satu yang terbaik di wilayah kerja KPPN Kediri dalam penyaluran dana desa. Konvergensi stunting juga jadi salah satu poin yang dinilai.
Seperti kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, jika suatu daerah tidak mampu menanggulangi stunting sama saja mempersiapkan generasi miskin dimasa depan.
“Menanggulangi stunting termasuk visi Pak Presiden untuk menciptakan SDM unggul, Indonesia maju. Jadi bagaimana menanggulangi masalah stunting di suatu daerah itu merupakan hal yang wajib dilakukan, ” tegas suami Novita Hardiny ini.
Masih terang Arifin, berdasarkan data yang ada, di Kabupaten Trenggalek angka stunting sudah turun hingga 50 %. Dari angkanya 40-an sekarang di 20-an.
“Semoga KPPN juga memantau hal itu, jadi kita coba lakukan yang terbaik untuk Indonesia lebih baik seperti cita-cita presiden, SDM-nya unggul Indonesia maju, ” pungkasnya. (mil/oso)