SEKITAR KITA

Pemkot Malang Dorong OPD Ikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama Sekda Kota Malang, Wasto, memberikan pengarahan workshop kompetisi inovasi pelayanan publik kepada semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kota Malang. Kegiatan sendiri, berlangsung secara virtual di Ngalam Command Center, Rabu (03/02) tadi.

Dalam arahannya, Wasto mengatakan bahwa ada reward berupa DID (Dana Insentif Daerah). “Saat ini setiap penghargaan itu di compare berupa score besaran DID. Kalau dulu kompetisi inovasi lebih menjaga nama dan popularitas, namun sekarang inovasi yang dihasilkan mampu memberikan sebuah nilai tambahan biaya sebagai sumber pendanaan pembangunan Pemerintah Daerah,” ujarnya.

Oleh karena itu, tambah Wasto, semangat untuk lahirkan inovasi dan kreatifitas harus betul-betul dijiwai.

Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam kesempatan itu menambahkan, tidak hanya reward tetapi juga ada punishment.

Advertisement

“Saya minta semua OPD lakukan inovasi, ada reward dan punishment, karena ini menjadi satu variabel penjenjangan. Rewardnya dari pemerintah pusat berupa DID, punishment nanti menyusul, kita lihat dulu semangat para OPD merancang inovasi mereka setelah kita beri arahan dan materi tadi,” ujar Sutiaji.

Baca Juga: Seimbang Antara Fisik dan Non-fisik, Wawali Malang Puji Musrenbang Klojen

Ditambahkan Sutiaji, jumlah inovasi yang pernah dibuat Kota Malang, masih kalah dengan beberapa kota dan kabupaten lainnya. Seperti Banyuwangi dan Situbondo. Padahal, dirasa Sutiaji Kota Malang ini gudangnya orang kreatif.

“Jujur saja kita kalah dengan Banyuwangi, Situbondo dalam jumlah inovasi yang pernah dibuat. Daerah kita masih perlu dipacu untuk melakukan inovasi. Mohon maaf kita tidak mengesampingkan kemampuan daerah lain, tapi saya rasa Malang ini banyak orang kreatif,” jelasnya.

Advertisement

Berkaitan dengan jumlah inovasi yang ditargetkan, pria nomor satu di Kota Malang itu menegaskan harus sebanyak-banyaknya. Tidak ada batasan minimal tiap OPD berapa inovasi yang dihasilkan.

“Harus sebanyak mungkin, contoh saja Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) bisa lakukan inovasi berkaitan dengan kepengurusan akta kelahiran. Tidak hanya itu saja, kan bisa juga inovasi tentang kepengurusan KTP, registrasi, domisili, dan sebagainya. Saya rasa banyak hal yang bisa dieksplore tiap OPD yang terpenting masih dalam cakupan bidangnya,” ujar Sutiaji. (cw1/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas