Kota Malang

Pemkot Malang Wadahi Silaturahmi Ulama dan Umara, Serukan Cegah Permasalahan Sejak Dini

Diterbitkan

-

Walikota Malang Sutiaji memberikan tausiah. (rhd)

Memontum Kota Malang – Dalam momentum Ramadhan, Forkopimda dan tokoh agama kembali menjalin silahturahmi dengan menggelar Forum Silaturahmi Pemerintah Kota Malang dengan Ulama, di Masjid Baiturrahim, Balaikota Malang, Selasa (21/5/2019). Hadir sebagai narasumber, yaitu Walikota Malang Drs. H. Sutiaji dan Ketua Majelis Ulama Indonesi (MUI) Kota Malang KH Baidowi Muslich.

Walikota Malang Sutiaji mengapresiasi kebersamaan Ulama dan Umaro yang terbangun harmonis selama ini. Dikatakannya, Pemkot Malang telah berusaha mencegah dan menanggulangi segala permasalahan masyarakat yang berkaitan dengan agama apapun. Kecepatan tindakan tersebut lantaran berkat informasi yang diberikan segera oleh masyarakat kepada dirinya melalui akun medsos maupun pribadi.

Para tokoh agama yang hadir menyimak tausiah. (rhd)

Para tokoh agama yang hadir menyimak tausiah. (rhd)

“Ada informasi apapun yang terindikasi mencerai berai, akan kami tindak lanjuti. Seperti kejadian bendera tauhid, deklarasi pasangan tertentu, dan lainnya, yang kami nilai ada upaya perpecahan kami cegah. Itu semua berkat informasi dari masyarakat,” jelas Sutiaji.

Pun terkait edaran jangan makan secara demonstratif, dan permasalahan buka bersama yang viral dilakukan pihak Oppo.

“Kemaren kami buat edaran jangan makan secara demonstratif, yang kami khawatirkan itu terjadi. Berkaitan video viral berbuka dengan miras. Kemaren saya panggil seluruh manajemen, baik hotel maupun produk. Perlunya kita komunikasi secara terus-menerus. Mudahan-mudahan kita termasuk hamba Allah yang tidak munafik, karena orang munafik senang memviralkan sesuatu yang belum pasti,” tandas Sutiaji.

Advertisement

Sementara itu, Ketua MUI Kota Malang Baidlowi Muslich dalam kesempatan silaturahmi kali ini menjelaskan tentang akhlak yang baik. Peranan ulama dan umaro tidak pernah lepas dari membimbing bangsa yang baik. Terkait dengan pilpres, Baidlowi Muslich menyampaikan pentingnya pemimpin.

“Maka antara ulama dan umaro ini akan kita bina terus-menerus, bagaimana membina Indonesia menjadi negara terbaik. Dalam pengertian baik ini ya segalanya, termasuk ekonominya, sosial budaya-nya dan seluruhnya baik, paling tidak karakternya. Pilpres merupakan suatu keniscayaan. Kita sebagai bangsa tidak mungkin menghindari untuk memilih pemimpin. Memilih pemimpin itu wajib. Sebab kalo tidak ada pemimpin, tidak ada negara dan suatu bangsa,” ujar pengasuh salah satu Ponpes di wilayah Gading Kasri. (adn/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas