Kota Malang

Wali Kota Apresiasi Buku Spektrum Kota Malang 2018-2023, Harapkan Bisa Tingkatkan Literasi

Diterbitkan

-

Wali Kota Apresiasi Buku Spektrum Kota Malang 2018-2023, Harapkan Bisa Tingkatkan Literasi
FOTO: Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama penerbit buku dan penulis Buku Spektrum Kota Malang 2018-2023. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, didapuk menjadi keynote speaker dalam gelaran launching dan bedah buku spektrum Kota Malang 2018-2023 di Gedung Malang Cereative Center (MCC), Sabtu (20/05/2023) tadi. Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang, ini sangat mengapresiasi dengan dilaunchingnya buku tersebut.

Menurutnya, hal itu bisa meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat Kota Malang. “Saya berikan apresiasi yang luar biasa, karena di dalam buku itu macamnya banyak yang dibahas. Ada tentang Kayutangan Heritage dan ada masalah etnis. Nanti, insyaallah akan diperbanyak untuk diteruskan ke perpustakaan atau di sekolah-sekolah Kota Malang,” kata Wali Kota Sutiaji, seusai melaunching buku.

Pihaknya berharap, dengan diterbitkannya buku tersebut, tentu bisa menjadi pemantik bagi masyarakat Kota Malang, untuk berkontribusi menuangkan pikiran, yang berkaitan dengan starting poin untuk peradaban. “Ini memang masih ada sembilan orang penulis di dalam bukunya. Bisa jadi, ked depan nanti tidak hanya itu. Tetapi semua orang akan memberikan kontribusi pikirannya berkaitan dengan starting poin kita untuk peradaban,” tambahnya.

Sementara itu, penerbit buku spektrum Kota Malang 2018-2023, Gedeon Soerja, menyampaikan jika buku tersebut diterbitkan untuk Kota Malang, yang saat ini tengah memasuki usia ke 109 tahun. Di dalamnya menceritakan opini dari para penulis, bagaimana Kota Malang selama tahun 2018 hingga tahun 2022.

Advertisement

Baca juga :

“Secara garis besar, buku ini menceritakan opini dari teman-teman penulis, dari sisi mereka itu seperti apa di tahun 2018 hingga 2022. Buku itu juga bukan profiling Wali Kota, tapi untuk ulang tahun Kota Malang kemarin ke 109,” ucap Gedeon.

Lebih lanjut, sosok penulis di dalam buku tersebut tentunya juga harus membawa dampak positif untuk Kota Malang. Mereka (para penulis) juga berasal dari latar belakang yang berbeda. “Mereka yang masuk sini ada yang dari budayawan, sastrawan, penulis perempuan, akademisi, arsitektur kemudian juga dari etnis Tionghoa dan pemenang lomba penulisan tentang Kayutangan Heritage. Tentu juga mereka yang naskahnya siap, dan kriterianya masuk di kita,” jelasnya.

Pihaknya berharap, ke depan akan ada series lanjutan untuk buku tersebut dan juga akan menggandeng beberapa penulis lainnya. Menurutnya, siapapun boleh untuk mengirimkan tulisannya, namun itu akan dikurasi terlebih dahulu. (hms/rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas