Situbondo
Pemprov Jatim Ingin Jadikan Situbondo Kawasan Industri
Memontum Situbondo – Garis pantai dengan panjang mencapai 150 kilometer lebih menjadi alasan Pemprov Jatim tertarik mengembangkan Situbondo sebagai kawasan industri. Di samping itu, lahannya banyak yang datar, sehingga cocok menjadi lokasi pendirian infrastruktur pendukung.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak saat berkunjung ke Situbondo, Rabu (3/07). Dia mengatakan, pemprov tengah menggodok rencananya tersebut.
“Dengan garis pesisir yang cukup panjang, kemudian ditunjang lahannya yang datar, berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan industri,” katanya.
Untuk kepentingan ini, Pemprov Jatim akan meminta masukan dari Pemkab Situbondo. Terutama di titik mana saja yang layak dikembangkan sebagai kawasan industri.
“Kami ingin mendapatkan masukan dari bupati mengenai visi penataannya. Karena di saat yang sama, ini adalah lahan yang juga potensi untuk dikembangkan agro dan pariwisata,” katanya.
Wabup Emil menambahkan, pemprov tetap akan bersinergi dengan Pemkab Situbondo untuk mewujudkan rencana pengembangan kawasan industri. Sebab, tanpa dukungan pemerintah daerah, dikhawatirkan berdampak terhadap program prioritas pemkab.
“Misalnya, jangan sampai mematikan potensi wisata. Tidak semua tempat. Jatim penghasil setengah gula di Indoesia. Artinya, potensi lahan tebu pasti jadi pertimbangan. Kami harus konsultasi juga dengan perhutani. Sebenarnya secara topografi, layak dikembangkan sebagai kawasan industri,” tegas Emil.
Emil menerangkan, pengembangan kawasan industri di Situbgondo didukung dengan adanya beberapa pelabuhan. Seperti pelabuhan Jangkar yang melayani penyeberangan ke pulau Madura.
“Rencanaya nanti dikembangkan untuk melayani penyeberangan ke Indonesia bagian timur,” pungkasnya.
Bupati H.Dadang Wigiarto menambahkan, pihaknya sangat setuju dengan rencana tersebut. Tetapi, tetap ada sinergisitas dengan Pemkab Situbondo.
“Karena kita sedang mengembangkan sektor pariwisata. Jangan sampai adanya industri akan mematikan wisata,” ujarnya.
Menurut H.Dadang, pembangunan Situbondo berdasarkan kearifan lokal. Artinya, memiliki karakteristik sendiri. Kekhasan itulah yang tidak boleh ditinggalkan.
“Kearifan lokal tetap dipertahankan. Potensi agro, pariwisata, hingga industri harus dibangun dengan memperhatikan ke arifan lokal,” katanya.
Wabup Emil ditemui Bupati H.Dadang, bersama Wakil Bupati Yoyok Mulyadi di inetelegence room (IR), kemarin. Di ruang IR, H.Dadang memaparkan sejumlah inovasi. Salah satunya, inovasi pemanfaatan digitalisasi. Dia juga memaparkan 13 destinasi wisata yang menjadi prioritas pengembangan tahun ini, serta potensi wisata.
Setelah bertemu dengan bupati serta segenap pejabat di lingkungan Pemkab Situbondo, Wagub Emil bertolak ke Wisata Kampung Kerapu. Emil menyempatkan melihat secara langsung wisata yang ada di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit itu. Dia juga mencicipi kuliner di Kampung Kerapu. Kemudian balik ke Surabaya melalui via darat. (im/yan)