Kota Malang

Pemuda Tunggulwulung Malang Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Warga Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru tak ketinggalan memeriahkan Hari Ulang Tahun HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI), hari ini (17/08). Kali ini mereka mengibarkan bendera raksasa berukuran 30 x 21 meter di Lapangan Tunggulwulung.

Dikatakan Ketua Karang Taruna Kecamatan Lowokwaru, Totok, rencana pembuatan bendera ini sangat spontanitas.

Baca Juga:

“Ini spontanitas, tanpa ada rencana dan sebagainya. Terencana H-7 itupun ya sudah jalan saja, yang penting HUT RI tidak surut peringatannya walau pandemi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa pemuda di Kecamatan Lowokwaru, seperti Karang Taruna dan ormas Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) ingin merayakan HUT ke-76 Kemerdekaan RI secara sederhana.

Advertisement

“Ini sebagai bentuk kami rasa syukur dan juga rasa kebanggaan kami kepada tanah air tercinta. Perjuangan yang dilaksanakan oleh teman-teman sekarang pasti berbeda dengan 76 tahun lalu, saat para pahlawan melakukan perlawanan. Kalau sekarang berjuang melawan pandemi,” ungkapnya.

Bendera raksasa ini dijahit oleh pemuda di lingkungan tersebut selama kurang lebih 2 malam. Gagasan inipun menggaet kurang lebih 25 anak muda di lingkungan Kelurahan Tunggulwulung.

“Ini sebagai bentuk rasa sukur terhadap tanah air. Semoga ini bisa memotivasi pada masyarakat Indonesia walaupun kondisi masih sulit, tetap tangguh,” katanya.

Sementara itu, penjahit bendera, Rio Zhanuar, mengatakan bahwa proses pembuatan bendera raksasa ini diawali dengan bendera kecil-kecil yang dijadikan satu.

Advertisement

“Kemarin kita beber bendera merah dan putih jadi satu, kondisinya sobek-sobek. Baru dijahit jadi satu kita rajut menjadi merah dan putih,” jelas pria yang juga bertugas sebagai Ketua FKPPI Kecamatan Lowokwaru itu.

Ia mengaku cukup kesulitan dalam pengerjaan bendera raksasa ini. Pasalnya, kemarin ia lembur hingga malam hari agar bendera dapat selesai tepat di tanggal 17 Agustus.

“Apalagi saat lembur malam, itu jarumnya patah-patah, karena gelap,” tegas Rio.

Disamping itu, Ketua Karangtaruna Tunggulwulung, Samsul Utomo, berujar bahwa dalam inisiasi ini masalah dana bukanlah yang utama.

Advertisement

“Kalau disini jangan bicara dana, kita ini pejuang. Dana itu nomor sekian, semangat nomor satu, ada uang tidak ada semangat percuma,” tegasnya.

Sehingga dengan semangat kepahlawanan para pemuda, pihaknya mampu membuktikan bisa mengibarkan bendera raksasa.

“Bendera ini umurnya lama sekali, setiap yahun bendera ini kita pakai. Nah kemarin, situasi seperti ini kita kompak, tidak hanya dikibarkan saja. Melainkan dijahit jadi raksasa, ini sisa bendera lama yang setiap tahun kita pakai,” ceritanya. Dengan dorongan dan keinginan kuat ingin mengibarkan bendera di HUT ke-76 RI, meski dilingkupi keterbatasan, pihaknya bisa mengibarkan bendera yang sudah lama tak dikibarkan lagi. Bahkan saat ini digabung-gabungkan menjadi satu bendera berukuran besar. (mus/ed2)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas