SEKITAR KITA
Perhutani Lumajang Sebut Usulan Awal Penebangan 7,5 Hektare
Tebang Kayu di Kawasan Alas Burno 3,3 Hektare
Memontum Lumajang – Wakil Kepala (Waka) Administratur/KSKPH Perhutani Lumajang, Marhaendro Bagyo Sungkowo, akhirnya ikut angkat bicara terkait penebangan kayu yang dilakukan di kawasan Alas Burno Hutan Damaran area Wisata Siti Sundari, Kabupaten Lumajang.
Saat dikonfirmasi memontum.com, dirinya mengatakan bahwa penebangan Kayu Damaran di Alas Burno tersebut, rencana awalnya adalah akan menebang seluas 7,5 hektare. Hanya saja, karena Perhutani Probolinggo membuat usulan baru. Sehingga dari usulan pertama, hanya terealisasi 3,3 hektare.
“Penebangan Kayu Damar di petak 16a RPH Senduro BKPH Senduro, berdasarkan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH), luas bakunya adalah 7,5 hektare. Tetapi, Perhutani KPH Probolinggo punya kebijakan dalam pengusulan Rencana Teknik Tahunan (RTT). Sehingga, tebangan hanya 3,3 hektare dan menyisakan 4,2 hektare atau 56 persen,” kata Marhaendro.
Dengan adanya sisa tersebut, tambahnya, maka bisa sebagai show window yang berfungsi daya penyangga terhadap erosi.
“Show window mempunyai fungsi erodibilitas (daya penyangga terhadap erosi). Adapun tebangan, telah dibatasi lebih kurang 30 meter, dari tepi jalan atau sampai pohon yg akan ditebang sepanjang lebih kurang 250 meter. Itu, merupakan jalur utama menuju Ranupani dan rencana pengembangan wana wisata Siti Sundari,” ujarnya menjelaskan. (adi/sit)