Kota Batu
Peringati Hari Air, Aliansi Pemuda Berharap Pemkot Batu Lebih Peduli
Memontum Kota Batu—-Peringati Hari Air Sedunia (Water World Day) Aliansi Pemuda Kota Batu lakukan demo menyuarakan aspirasi. Ada beberapa tuntutan yang disampaikan kepada Pemkot Batu dalam acara yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB, Kamis (22/3/2018).
Poin pertama yang disampaikan oleh AP Kota Batu yaitu menuntut kejelasan tentang rencana peraturan daerah (ranperda) RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Sebab, isi draft revisi perda tersebut diindikasikan merubah semula lahan bersifat konservasi menjadi area pembangunan industrialisasi wisata.
Menurut Prabidta Indra Ariono Perwakilan AP Kota Batu, jika diakumulasi, terdapat perubahan luasan penggunaan lahan untuk kawasan pemukiman, perdagangan, perkantoran, industri, dan pariwisata sebesar 1.060.87 hektare. Namun, penggunaan lahan kawasan tanaman pangan dan hortikultura justru berkurang sebesar 1.682.64 hektare.
” Pemkot harus bisa menjelaskan masalah ini. Kami akan terus meminta penjelasan sebab sekarang Batu semakin parah. Beberapa lahan konservasi akan jadi area industrialisasi pariwisata,” ungkap Pradibta kepada media.
Kemudian poin lainnya, AP Kota Batu berharap Pemkot mencabut Perda No 6 Tahun 2005 tentang perlindungan dan pengelolaan air bawah tanah (ABT) dan air permukaan serta menagih janji nawa bakti Dewanti Rumpoko terkait perlindungan lingkungan hidup.
Mereka beralasan pencabutan perda tersebut tidak relevan jika hanya karena kedaluwarsa.
” Kami cemas Kota Batu sebagai hulu DAS Brantas dan sumber mata air hilang. Kami akan meminta audiensi dengan Bappeda,” jelas dia.
Selain itu, Pradibta berharap Wali Kota Dewanti Rumpoko mampu mengembangkan wisata berbasis kearifan lokal dan wajib menjaga lingkungan hidup.
“Wali kota juga harus sering melakukan inspeksi mendadak ke tempat wisata tentang penggunaan air dan mengarahkan obyek wisata supaya menggunakan air secar bijak, ” tambah dia.
Selanjutnya, pemkot harus melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi pada perencanaan pembangunan daerah.
Acara demo yang diikuti puluhan massa dengan damai ini, massa juga membawa beberapa poster dengan tulisan Batuasat (Batu kering), Air untuk warga atau investor dll. (lih/yud)