Kota Malang
Peringati Hari Cinta Puspa & Satwa Nasional, SMPN 20 Lepas 1.000 Burung
Memontum Kota Malang—Dalam memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, siswa dan guru SMP Negeri 20 Kota Malang melepaskan 1.000 burung pipit dan merpati, di lapangan tengah sekolah, Jumat (2/11/2018). Pelepasan 1.000 burung ini tak hanya menandai peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, namun sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun ke-23 SMPN 20 Kota Malang dan Bulan Bahasa.
“Rangkaian kegiatan ini menyatukan tiga acara sekaligus. Nilai yang kami angkat melalui pelepasan burung ini, yaitu mengajak anak-anak untuk menyayangi makhluk ciptaan Tuhan yang lain dengan mengembalikan kehidupan burung ke habitat aslinya, yaitu alam bebas,” jelas Ketua Panitia, Hafid Abror, kepada memontum.com.
Pria yang sehari-harinya menjabat Waka Kesiswaan SMPN 20 ini menambahkan, sebenarnya jumlah burung yang disebar lebih dari 1.000 ekor hasil kolaborasi siswa dan sekolah, yaitu 900 burung dari siswa dan 200 burung dari sekolah. “Sebagian besar burung jenis pipit atau emprit, sisanya burung merpati sebagai simbol kesetiaan dalam menjaga flora dan fauna. Penyebutan angka 1.000 itu lebih pas dan sudah menyatakan jumlah yang cukup banyak,” tambah Hafid.
Pelepasan burung ke alam bebas ini menjadi momentum pertama kalinya. Alasan menggunakan simbolis burung tersebut, untuk menggantikan penggunaan balon sebagai simbolis seremonial pembukaan acara yang biasanya ditandai dengan pelepasan balon ke udara. “Penggunaan balon itu dinilai berbahaya bagi penerbangan dan tidak ramah lingkungan. Sehingga kami memilih alternatif yang memiliki nilai manfaat lebih baik, yaitu pelepasan burung,” tukasnya.
Dalam rangkaian acara tersebut, diadakan jalan sehat, bazar, makan bersama warga SMPN 20, dan pensi yang berlangsung selama dua hari dengan diisi hiburan menari, band, puisi, fashion daur ulang, dan lainnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 20 Kota Malang Drs. H. Dedy Farid Ifanul Islam, M.K.Pd. mengatakan, sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, kepedulian SMPN 20 terhadap lingkungan hidup sangat diutamakan. Tak hanya peduli pada tanaman (flora), namun juga pada hewan (fauna). “Kami juga mengundang dari Dinas Lingkungan Hidup untuk mengedukasi para siswa, agar lebih meningkatkan kepedulian terhadap flora dan fauna. Sekaligus menjalankan fungsi sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri,” tandas Dedi Farid, sapaan akrabnya, kepada memontum.com di ruang kerjanya. (rhd/yan)