Kota Malang
Peringati Sumpah Pemuda, HMI Gelar Aksi Damai
Memontum Kota Malang – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang melakukan aksi damai memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, di depan halaman gedung DPRD Kota Malang, Jumat (26/10/2018) siang jelang sore. Untuk membakar semangat aksi, mereka membakar ban bekas di jalanan, sebelum memasuki halaman gedung DPRD Kota Malang. Hal ini dibiarkan aparat kepolisian yang mengawal jalannya aksi, yang menilai masih dalam batas wajar.
Sebelumnya, sempat beredar pesan berantai bahwa HMI seluruh Indonesia akan melakukan aksi menyikapi insiden dugaan pembakaran bendera Tauhid yang dilakukan oknum Banser di Garut. Namun kenyataan di lapangan, aksi damai HMI ini murni menyuarakan momentum Hari Sumpah Pemuda. “Aksi ini murni untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. Sekaligus mengingatkan kepada pemuda tentang sejarah Sumpah Pemuda saat itu, agar pemuda terus berjuang melawan penjajahan. Termasuk perilaku korupsi dan pungli sebagai bentuk penjajahan kepada rakyat Indonesia saat ini,” jelas Lazuardi Wildan, korlap aksi, kepada memontum.com.
Dalam aksinya, HMI Cabang Malang mengajukan 3 kecaman dan tuntutan, diantaranya mengecam dan menuntut segala bentuk tindakan koruptif pejabat negara di Malang Raya dan mendukung KPK untuk mengungkap kasus korupsi di sektor lainnya di Malang Raya; Mengecam segala bentuk tindakan represif yang membatasi hak-hak demokrasi dan menuntut jaminan perlindungan dalam menyuarakan aspirasi publik secara terbuka; Dan mengecam watak pungli lembaga pendidikan dan menuntut untuk menghukum oknum pejabat sekolah bermental pungli, serta berikan jaminan atas pendidikan gratis untuk rakyat Malang Raya.
“Kita semua, pemuda Indonesia harus dapat menyuarakan aspirasi atas pengalaman tersebut dengan kondisi objektif pemuda dan seluruh rakyat saat ini, sebagai pijakan ilmiah dalam membangun persatuan dalam perjuangan atas hak sosial ekonomi dan hak demokratis rakyat,” teriak korlap aksi.
Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda 2018, diharapkan pemuda dapat mengambil pelajaran dan inspirasi dari pengalaman sejarah Sumpah Pemuda 1928. Indikasi diperlukannya integritas tinggi dan mentalitas anti korupsi ini perlu ditunjukkan kepada publik luas, khususnya setelah kepala daerah kota Batu (ER) dan Kepala daerah Kabupaten Malang (RK) terciduk komisi pemberantasan korupsi (KPK). Termasuk mantan walikota Malang (MA) beserta 41 dari 45 anggota DPRD Kota Malang berstatus tersangka suap pembahasan APBD-P Pemkot Malang Tahun Anggaran 2015.
Aksi mahasiswa ini direspon positif oleh tiga anggota dewan yang kebetulan berada di dalam gedung. Tak banyak yang tahu, ketika mahasiswa melakukan aksi damai, ketiga anggota dewan tersebut telah memperhatikan mereka. Menurut ketiganya, suara yang dilantangkan para mahasiswa akan menjadi aspirasi untuk dijalankan seluruh anggota DPRD Kota Malang hingga pemerintahan pusat.
“Berjamaah itu hanya boleh dilakukan saat sholat berjamaah. Pikiran kita sama. Mohon dukungan masyarakat agar anggota DPRD Kota yang baru dapat menjalankan amanah. Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa akan dilaksanakan sepenuhnya agar tak melukai hati masyarakat,” jelas salah satu anggota DPRD Kota Malang, kepada peserta aksi. (rhd/yan)