Kota Malang
Perpustakaan Wacanakan Tambah Buku Kearifan Lokal
Umi menyatakan, generasi milenial kerap mendominasi kunjungan Perpustakaan Kota Malang, yaitu sekitar 60 persen yang didominasi mahasiswa, disusul pelajar SMA, hingga Paud. Berdasarkan data statistik, setiap harinya tak kurang dari 600 hingga 700 orang yang berkunjung perpustakaan kota mulai Senin hingga Jumat. Sedangkan pada Sabtu – Minggu bisa meningkat hingga 900-1.000 orang.
“Angka ini termasuk tertinggi di Jawa Timur. Namun, kami belum bisa mengklaim bahwa Malang memiliki minat baca tertinggi pula,” tandasnya.
Sementara itu, budayawan Kota Malang, M. Dwi Cahyono mengatakan, koleksi pustaka berupa buku dan arsip perlu segera dilacak. Paling tidak fotokopi dari arsip nasional dan provinsi, termasuk dari luar negeri. Dwi mencontohkan, untuk mendapatkan informasi mengenai sejarah perkebunan di Malang bisa mencari di Kantor Arsip Surabaya.
“Ini penting untuk pengembangan akademis. Mungkin juga di bidang lainnya, seperti perkeretaapian dan lain-lain. Perpustakaan Malang juga harus jadi bank data yang berupa arsip tentang Kota Malang ini sendiri,” terang Dwi Cahyono.
Dwi menyampaikan pentingnya peran Perpusda Kota Malang dalam melakukan pembinaan perpustakaan-perpustakaan berbasis masyarakat.
“Tidak hanya koleksi bacaan umum, tapi kalau bisa buku spesifik terkait konten lokal Malang juga hadir. Bisa juga mengembangkan perpustakaan tematik di kantong-kantong baca masyarakat, atau komunitas taman baca,” tandas dosen UM ini. (adn/yan)